GROBOGAN.NEWS Kudus

Tanggul Sungai Gelis Kudus Jebol, Hartopo Beri Instruksi Tegas

Ilustrasi Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Kudus Hartopo bersama Plt Asisten II Sekda Dwi Agung Hartono, Plt Kepala Dinas PUPR Kudus Arief Budi Siswanto, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo, dan Camat Jati meninjau kondisi terbaru tanggul yang jebol akibat hujan deras dan mengecek posko pengungsian di di sekitar Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati, Sabtu (2/1) kemarin. Istimewa

KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Tingginya intensitas hujan yang mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Kudus, Grobogan dan Demak mengakibatkan disinyalir menjadi penyebab tanggul Sungai Gelis di Dukuh Goleng, Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati, Kudus jebol.

Dampaknya terbilang cukup memprihatinkan, puluhan rumah di Desa Pasuruan Lor dan lahan pertanian terendam luapan air Sungai Gelis.

Data yang dihimpun menyebutkan, sekitar 10 meter dari bagian tanggul itu jebol sehingga air sungai masuk ke area persawahan dan kawasan pemukiman warga, menimbulkan genangan dengan tinggi 10 sampai 30 cm.

Kepala Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Budi Waluyo, tanggul tersebut diperkirakan jebol pada Jumat (1/1) pukul 23.00 WIB, setelah hujan turun selama dua hari.

Akibat kejadian itu, rumah-rumah warga di sekitar tanggul kebanjiran dan jalan di Dukuh Goleng, Desa Pasuruan Lor, susah dilaluirend karena tergenang.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Kudus Hartopo bersama Plt Asisten II Sekda Dwi Agung Hartono, Plt Kepala Dinas PUPR Kudus Arief Budi Siswanto, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo, dan Camat Jati meninjau kondisi terbaru tanggul yang jebol akibat hujan deras dan mengecek posko pengungsian di di sekitar Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati, Sabtu (2/1) kemarin.

Atas kondisi tersebut, Hartopo pun langsung menginstruksikan agar petugas mengevakuasi masyarakat yang masih terjebak di rumah terdampak tanggul jebol.

Tak hanya itu, pihaknya memastikan kesiapsiagaan petugas, pemerintah kecamatan dan desa setempat menangani bencana.

Tanggul yang jebol selebar kurang lebih 50 meter. Kedalaman genangan air yang merendam rumah warga sekitar 5 sampai dengan 50 cm.

Sementara itu, kurang lebih 22 rumah tergenang banjir dan ratusan warga tidak dapat menjalankan aktifitasnya.

Hartopo menginstruksikan agar petugas mengevakuasi masyarakat yang masih terjebak di rumah terdampak tanggul jebol. Pihaknya juga meminta agar perbaikan tanggul segera dilakukan karena musim hujan masih berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.

“Saya mohon kesigapannya untuk segera merenovasi tanggul yang jebol, begitu pula mengevakuasi warga yang masih terjebak,” terang dia,.

Hartopo juga menyampaikan, pemerintah desa dan kecamatan untuk selalu berkoordinasi terkait logistik yang dibutuhkan pengungsi.

Penerapan protokol kesehatan di posko juga disoroti H.M. Hartopo agar tidak terdapat klaster tempat pengungsian.

“Untuk kebutuhan logistik para korban banjir harus terus di-update sesuai kebutuhan pengungsi. Tolong selalu koordinasi dengan kami agar dapat tertangani dengan cepat. Walaupun di tempat pengungsian, tetap terapkan protokol kesehatan secara ketat,” imbuh dia. Nor Ahmad