SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Di tengah hantaman pandemi virus corona atau covid-19, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya keras membangkitkan perekonomian. Sektor pariwisata salah satunya.
Berbagai terobosan dilakukan untuk menarik minat wisatawan, Semarang, misalnya. Mereka kian mantap untuk menjadi destinasi wisata unggulan bagi wisatawan. Baru-baru ini Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengumumkan akan menghadirkan transportasi unik yaitu bus air atau bus amfibi.
Dilansir dari akun Instagram pribadinya @hendrarprihadi pada 6 Desember 2020, bus amfibi ini rencananya akan dipesan pada tahun depan dan akan dinamakan ‘Semarang River Bus’. Hendrar pun mengunggah video transportasi yang mampu berjalan di darat dan air ini.
“Menjadi salah satu inovasi dalam mengintegrasikan pesisir Semarang dengan wilayah pusat kota,” ungkap Hendrar dalam keterangan unggahannya.
Rencana ini menjadi bagian penting dalam inovasi berbagai pembangunan dan fasilitas umum di wilayah Kota Semarang tengah dijalankan pemerintah setempat.
Bus amfibi ini diklaim bakal bisa melintas di air sekaligus di jalanan darat atau lebih dikenal dengan bus amfibi. Program tersebut rencananya nantinya akan diberi nama Semarang River Bus.
Data yang dihimpun menyebutkan, Kota Semarang akan melengkapi armada transportasinya dengan bus amfibi seharga Rp 14-15 miliar. Bus tersebut akan ditempatkan untuk sektor wisata, kemana saja rutenya?
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sudah mengumumkan rencana itu lewat media sosialnya termasuk Instagram. Saat dikonfirmasi, pria yang akrab disapa Hendi itu mengatakan sudah menganggarkan untuk pembelian bus tersebut tahun 2021 mendatang.
“Sudah disurvei sudah dibuat perencanaan kalau tidak salah sekitar Rp 14 atau Rp 15 miliar itu harganya. Barangnya ready tahun depan, anggarkan di APBD, 1 unit,” kata Hendi di rumahnya akhir pekan lalu.
Hendi menjelaskan bahwa nantinya akan dilihat antusias masyarakat terhadap kehadiran bus yang bisa melaju di darat dan di air itu. Jika bagus, tidak menutup kemungkinan menambah armada.
“Lihat animo tahun 2021, kalau lancar, baik, kemudian manfaat buat sektor pariwisata, ya tahun depan anggarkan lagi,” tandas Hendi.
Terkait rute bus amfibi itu, sudah dibuat beberapa kemungkinan salah satunya turun di pantai Marina kemudian bisa menyusur Banjir Kanal Barat atau Timur. Kendala di Banjir Kanal Barat berupa jembatan juga masih dicarikan alternatif.
“Kalau menurut saya kan ada 2 alternatif, yang satu kemungkinan turunnya di Marina, menyisir naik lagi di Banjir Kanal Timur karena di Banjir Kanal Barat ternyata ada jembatan arteri yang akan susah lewat harus naik dulu baru kemudian turun lagi, ini lagi didiskusikan,” jelas Hendi.
Untuk rute darat kemungkinan ke tempat wisata terkenal seperti Sam Poo Kong dan Lawang Sewu. Hendi berharap dengan bus itu wisatawan bisa menikmati suasana Kota Semarang baik dari darat dan laut atau rute air. Saat ini terkait rute masih bisa terus dibicarakan.
“Darat, rute misal Sam Poo Kong, Lawang Sewu, Kota Lama sambil nanti masuk ke laut menyisir sepanjang pesisir Semarang lihat keindahan Semarang dari laut,” terang dia.
Penting untuk diketahui, saat ini bus Amfibi ini digunakan di kota Hamburg, Jerman. Bus amfibi itu menggunakan sasis dari MAN dan diopeasikan oleh Swimbus. Bus pertama kali mulai beroperasi di Jerman pada tahun 2016 lalu.
Kehadiran bus amfibi itu diharapkan Pemerintah Kota Semarang tidak hanya jadi pilihan transportasi baru. Namun juga dapat jadi daya tarik pariwisata.
Kepraktisan serta keunikannya dianggap menjadi nilai tambah keberadaan bus yang bisa berjalan di darat dan melintasi sungai tersebut
Hendrar memastikan, pengadaan bus ini akan dilakukan Pemkot Semarang pada tahun 2021. Kahlil Tama