KENDAL, GROBOGAN.NEWS-Tahapan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kendal 9 Desember 2020 terus bergulir. Dalam pelaksanaannya telah mematuhi disiplin protokol kesehatan secara ketat.
Pada Rabu (25/11) kemarin, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kendal mengunjungi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal yang akan ikut serta pada Pilkada 2020 mendatang.
Dengan tujuan menciptakan kondisi damai dalam pesta demokrasi, Pemerintah Kabupaten Kendal meminta kepada seluruh paslon untuk membantu dalam menciptakan suasana sejuk dan damai terutama dalam melaksanakan kampanye.
Sekretaris Daerah Kendal Moh Toha, S.T, M.Si mengatakan pesan yang paling penting saat bersilaturahmi dengan para paslon adalah selalu mengingatkan untuk menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
“Kita datangi semua paslon mengajak agar ikut serta menjaga kondusifitas dalam pelaksanaan pilkada nanti, tidak lain juga kita selalu ingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam segala kegiatannya,” ujar Moh Toha.
Protokol Kesehatan menjadi fokus utama dalam pembicaraan ketika Forkopimda melakukan kunjungan, hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Kendal berusaha agar pada Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 tidak menjadi cluster baru.
KPU Kendal Terapkan Disiplin Prokes Secara Ketat
Diberitakan sebelumnya, KPU Kendal sedang mempersiapkan Debat Publik Pilkada Kendal 2020 putaran kedua.
Ketua KPU Kendal, Hevy Indah Oktaria mengungkapkan, tema debat yang akan diselenggarakan sebagai fasilitas bagi pasangan calon untuk memaparkan visi misi dan program-programnya kepada pemilh, sehingga pemilih yakin untuk bisa menentukan pilihannya.
“Meski demikian, KPU Kendal meminta maaf tidak bisa mengakomodir semua pertanyaan dari masyarakat untuk ditanyakan kepada para pasangan calon, karena terbatasnya durasi waktu yang ada,” terang dia.
Sehingga, lanjut Hevy, tim penyusun dalam menyusun pertanyaan berdasarkan apa yang benar-benar menjadi isu aktual di Kabupaten Kendal. Menurutnya, dari penyelenggaraan debat pertama, evaluasinya tidak begitu banyak.
Karena pada dasarnya pelaksanaan debat publik tersebut berjalan dengan baik dan lancar.
“Bagi pemilih, debat publik sebagai suatu kesempatan untuk melihat dan mendegarkan solusi yang akan ditawarkan oleh pasangan calon terkait permasalahan yang ada di Kendal,” ungkap Hevy.
Ditambahkan, pada debat publik Pilkada Kendal putaran kedua nanti, tema yang diambil yakni “Menyerasikan Kebijakan Antar Pemerintah pusat, Provinsi dan Daerah”.
“Kemudian masalah ketahanan NKRI dan penanganan serta pencegahan pandemi Covid-19. Selain itu ada terkait kesehatan dan narkoba. Itu semua akan dirangkum menjadi satu,” imbuh Hevy.
Dia pun mengungkapkan, seperti pada debat publik Pilkada putaran pertama, pelaksanaan debat publik yang bakal digelar pada 2 Desember mendatang akan digelar live di salah satu televisi swasta di DPRD Kendal.
“Seperti yang sudah dilaksanakan, sebelum pelaksanaan debat putaran kedua, KPU Kendal juga akan menggelar acara FGD terlebih dahulu,” ujar Hevy.
Dia pun mengaku, pihaknya juga menerima daftar pertanyaan dari masyarakat lewat link yang sudah dibagikan.
“Semua itu kita kumpulkan dan nanti akan kita berikan kepada tim penyusun untuk di susun kembali berdasarkan pertanyaan yang benar-benar menjadi isu aktual,” tandasnya.
Dengan digelarnya debat publik tersebut, KPU Kendal mengajak semua pemilih yang terdaftar di DPT untuk menggunakan hak pilinya di TPS pada 9 Desember, mendatang.
“Jangan khawatir, TPS terapkan protokol kesehatan (prokes). Selain itu jangan lupa pakai masker dan bawa alat tulis sendiri, sehingga nantinya Pilkada sehat kita selamat,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, sebelumnya KPU Kabupaten Kendal Jawa Tengah telah melakukan pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati, Kamis (24/9).
Dalam pengundian nomor urut yang dilakukan di aula KPU Kendal itu, pasangan Dico M. Ganindito-Windu Suko Basuki (Dibas) mendapat nomor urut 1, Ali Nurudin–Yekti Handayani ( Nurani) nomor 2, dan Tino Indra W-Mukh. Mustamsikin (TIM) nomor 3. P Wanto