SRAGEN, GROBOGAN.NEWS –
Tergerak oleh maraknya hama tikus dan banyaknya korban tewas petani mencapai 12 orang yang terkena setrum jebakan tikus, Kodim Sragen tergerak membantu predator tikus yakni burung hantu alias Tyto Alba.
Sebanyak sembilan ekor burung hantu diberikan dalam bakti sosial Kodim ke kelompok tani Dewi Sri Dukuh Margorejo, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang.
Penyerahan bantuan burung hantu itu dihadiri Kasdim Sragen, Mayor Inf Wijiono mewakili Dandim Sragen.
Juga hadir Kapolres diwakili Kabag Sumda, Kompol Muryati, Camat Karangmalang Sriyono, Kadistan Ekarini Mumpuni, Kades Puro Suyanto dan anggota kelompok tani Dewi Sri.
Dalam sambutannya, Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno melalui Kasdim Mayor Inf Wijiono mengatakan baksos bantuan Tyto Alba itu digelar sebagai respon atas permasalahan hama tikus yang menyerang tanaman padi dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan tikus itu dinilai cukup meresahkan petani. Beberapa upaya pengendalian tikus yang dilakukan kelompok tani seperti teknik emposan, bahkan sampai nekat menggunakan jebakan (setrum tikus listrik), namun masih kurang maksimal.
Adanya predator burung Tyto Alba diharapkan bisa menjadi solusi tambahan untuk mengatasi permasalahan tikus yang makin mengganas.
“Seperti diketahui, burung hantu yang digunakan untuk membantu petani mengatasi hama tikus salah satunya adalah jenis Tyto Alba. Tyto Alba ini menjadi pembasmi hama tikus yang sangat handal, khususnya di malam hari saat petani sedang beristirahat. Burung jenis ini dikenal juga dengan sebutan Nurung Koreak, dalam semalam Burung Hantu Tyto Alba bisa menangkap 5 sampai 10 ekor tikus,” paparnya.
Kasdim menerangkan bantuan burung hantu itu sebagai bentuk perhatian kami dari Kodim Sragen kepada kelompok tani di Desa Puro. Di mana saat ini sedang berjuang membasmi hama tikus
Adanya burung hantu itu diharapkan dapat mengurangi serangan hama tikus, karena cara ini lebih efektif dan tidak berbahaya.
“Kami menghimbau kepada para petani agar menjalankan proses pembasmian tikus tidak lagi menggunakan aliran listrik. Marena dapat membahayakan nyawa orang lain bahkan petani pemilik sawah itu sendiri. Pembasmian hama tikus tidak bisa instan, meskipun cara ini prosesnya jangka panjang setidaknya tidak membahayakan nyawa orang tentunya juga ramah lingkungan,” tandasnya.
Kades Puro Suyanto mengapresiasi bantuan burung hantu dari Kodim Sragen itu. Menurutnya hal itu sangat bermanfat membantu warga desa Puro dalam menangani masalah tikus yang belakangan memang cukup meresahkan.
“Maturnuwun untuk Kodim Sragen semoga bermanfaat untuk masyarakat Puro khususnya bisa panen dengan maksimal tanpa diganggu tikus,” tukasnya. Wardoyo
Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2020/11/tikus-merajalela-sampai-tewaskan-12-petani-kodim-sragen-tergerak-bantu-9-ekor-burung-tyto-alba-ke-dewi-sri-begini-cara-kerjanya-memakan-tikus/