JAKARTA, GROBOGAN.NEWS-Nama Puan Maharani yang masih rendah dalam elektabilitas, akhirnya mulai digaungkan lewat Rakerda PDIP Jawa Timur (Jatim).
Dalam Rakerda tersebut, sebanyak 38 DPC PDIP Jawa Timur sepakat bulan mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden 2024.
“Dalam Rakerda, semuanya mengusulkan Ibu Puan,” kata Sekretaris PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno, saat dihubungi Rabu (23/6/2021).
Untari mengatakan, sesuai aturan partai, keputusan dalam rakerda diserap dari tingkat DPC. Seluruh cabang telah menyelesaikan rapat kerja cabang.
Rekomendasi cabang itu yang dibawa ke rapat kerja daerah PDI Perjuangan Jawa Timur di Blitar pada Senin (21/6/2021).
“Banyak yang dibahas dalam raker, namun keputusan paling penting yakni mendukung Ibu Puan maju capres 2024,” katanya.
Ia mengatakan keputusan dalam rapat kerja daerah itu akan dibawa ke rapat kerja nasional PDI Perjuangan pada Agustus 2021.
“Aspirasi dari seluruh cabang PDI Perjuangan di Jawa Timur, baik dari wilayah Mataraman, Arek, Tapal Kuda, sepakat mencalonkan Ibu Puan,” kata Untari.
Menurut Untari, pengusulan Puan sebagai capres juga sekaligus sebagai kaderisasi partai. Ia mencontohkan pada pilkada serentak baru-baru ini, 11 kader PDI Perjuangan di Jawa Timur berhasil memenangkan kontestasi.
Ia berujar, sebelum mengusulkan Puan, PDI Perjuangan Jawa Timur telah memetakan serta menghitung potensi dan proyeksi.
“Kenapa harus kader sendiri yang diusung, karena kalau kader ia pasti sudah mengerti cara gerak, jiwa, kebutuhan perjuangan partai dalam bersinergi dengan rakyat,” katanya.
Untari optimistis elektabilitas Puan yang masih rendah bakal terkerek naik bila mesin partai bekerja keras.
Ia mencontohkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang pada saat pilkada juga rendah. Begitu pula dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Tapi begitu mesin partai bergerak dengan kencang, semua menyatu, akan jadi sinergitas luar biasa,” ujarnya.
Untari juga membantah usulan Puan sebagai capres sebagai langkah untuk menghadang Ganjar Pranowo. Karena di PDI Perjuangan, kata dia, merupakan hal wajar jika ada kader-kader yang menonjol.
Sehingga, usulan ini bukan bentuk rivalitas Puan-Ganjar.
“Kami mengusulkan ke rakernas, lha nanti Ibu Ketua Umum (Megawati) yang memutuskan,” kata Untari.