GROBOGAN.NEWS Umum Nasional

Dukung Energi Terbarukan, Menko Airlangga: Pemerintah Utamakan Pembangunan Rendah Karbon dalam RPJM

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dok.

JAKARTA, GROBOGAN.NEWS-Pemerintah Indonesia mengutamakan pembangunan rendah karbon di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

Hal itu selaras dengan komitmen Nationally Determined Contributions Indonesia untuk  mempercepat kemajuan pembangunan dan mendukung peningkatan energi terbarukan.

Demikian dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews, Kamis (24/6/2021).

“Karenanya, untuk mencapai target tersebut diperlukan transfer teknologi dan investasi untuk mendorong transisi dari penggunaan bahan bakar fosil ke penggunaan energi terbarukan,” papar Menko Airlangga.

Lantaran itulah, Airlangga mengatakan, Indonesia mengapresiasi inisiatif Natural Capital Carbon Communities Superpower dalam Tri Hita Karana Climate Forum, Rabu (23/6/2021).

Sejalan dengan hal tersebut, jelas Airlangga, Indonesia telah mereformasi iklim investasi secara signifikan dengan mengesahkan Undang-Undang Cipta Kerja.

Selain memberikan lebih banyak kemudahan bagi investor dan mitra pembangunan, Undang-undang tersebut juga mengatur pembangunan yang tetap memperhatikan lingkungan.

Perubahan teknologi dalam kewirausahaan dan inovasi dalam sektor keuangan, menurut Airlangga, dipandang  sebagai kunci untuk mengubah jalur pembangunan menjadi green economy.

Bertepatan dengan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Pemerintah berencana untuk meluncurkan pusat keunggulan dalam teknologi atau Centre of Future Knowledge.

“Pusat teknologi ini merupakan platform untuk berinovasi dan transfer teknologi dengan kolaborasi global,” ujar Airlangga.

Inovasi teknologi tersebut, menurut Airlangga, tentu membutuhkan peran serta dari pihak swasta. Karena melalui kewirausahaan sektor swasta dapat melakukan perubahan besar yang diperlukan.

The Centre of Future Knowledge yang hijau dan berpihak pada energi terbarukan tersebut, menurut Airlangga, diyakini bakal mendukung penciptaan nilai untuk dunia bisnis yang lebih baik.

“Pusat teknologi ini akan fokus pada peran alih teknologi, riset dan pengembangan oleh investasi swasta dengan akademisi dan penelitian global terkemuka dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan di Indonesia,” tutur Airlangga.

Selaras dengan peluncuran Tri Hita Karana Roadmap tentang Blended Finance yang telah dikembangkan oleh komunitas global dengan panduan dari Organization for Economic Co-operation and Development, Airangga mengatakan, pemerintah akan mendirikan Global Blended Finance Institute (GBFI) secara multilateral di Bali.

Nantinya, GBFI akan berperan dalam menarik pendanaan untuk mengembangkan proyek dekarbonisasi berkualitas tinggi. Di samping itu juga untuk mengurangi risiko penyandang dana dan investor swasta dengan pengembangan kapasitas pada persiapan proyek dan prinsip-prinsip keuangan campuran pada praktik yang baik. Suhamdani