SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Jebakan tikus dengan setrum di Sragen ternyata tidak hanya menjadi petaka bagi para petani.
Kamis (22/4/2021) kemarin, jebakan tikus beraliran listrik telah mencelakai empat orang wanita buruh matun.
Sebelumnya, jebakan tikus serupa itu telah menewaskan satu petani, Suyadi Siswanto (60) asal Ngaringrejo, Desa Newung, Sukodono.
Sementara itu, insiden yang mencelakai empat wanita buruh matun itu terjadi di desa sebelahnya, yakni Desa Bendo, Kecamatan Sukodono.
Sebanyak empat perempuan berprofesi sebagai buruh matun (menyiangi rumput) asal Dukuh Mayah, Desa Bendo, Sukodono juga terkena setrum jebakan tikus yang dipasang salah satu warga desa setempat.
Mereka terjerat jebakan tikus beraliran listrik yang dipasang di sawah Pak Slamet. Tiga orang buruh terpaksa dilarikan ke rumah sakit sedang satu orang lainnya lolos dari musibah.
Empat buruh itu masing-masing bernama Sri Turun (55), Painah (55), Ngadinem (54) dan Rakiyem (56) semuanya dari Dukuh Mayah, Bendo, Sukodono.
Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM dari keterangan warga, insiden itu terjadi sekitar pukul 06.45 WIB.
Menurut salah satu tokoh setempat, S.Jadi, kejadian bermula ketika mereka berempat hendak berangkat kerja matun di salah satu sawah warga.
Sawah tujuan berlokasi di agak ke tengah sehingga empat emak- emak itu harus melewati pematang sawah. Mereka berjalan beriringan satu persatu.
Sampai di pematang sawah Pak Slamet, buruh paling depan terpeleset dan kemudian terjatuh ke sawah. Celakanya saat jatuh, tubuh korban terjerat jebakan tikus beraliran listrik di dekat pematang.
“Nah saat jatuh, tubuhnya kesrimpet (terjerat) kawat jebakan tikus yang beraliran listrik. Kemungkinan listriknya loss setrum dan lupa dimatikan. Setelah kesetrum, tubuhnya terpental ke sawah. Melihat itu, teman di belakangnya berusaha menolong tapi malah ikut kesetrum dan jatuh. Yang ketiga juga mau nolong tapi juga ikut kesetrum,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (22/4/2021).
Melihat tiga temannya berjatuhan dan terpental kesetrum, satu buruh terakhir juga berinisiatif menolong. Meski juga ikut kesetrum namun ia tidak sampai turun ke sawah sehingga masih kering dan lolos dari musibah.
Jadi yang juga anggota BPD setempat, menuturkan setelah itu, warga berdatangan membantu menolong para korban. Bersamaan dengan itu, warga kemudian datang dan berusaha mematikan aliran listrik.
Kemudian tiga buruh yang tergeletak itu kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.
“Sedang yang satu selamat. Yang tiga orang luka di bagian tangan, kaki dan pantat. Bahkan tadi sempat nggak bisa jalan dan terpaksa diangkat. Tapi Alhamdulillah tidak sampai ada yang meninggal,” terangnya.
Kades Bendo, Samsu tidak menampik insiden kesetrum jebakan tikus yang menimpa para buruh itu. Namun ia memastikan kondisi mereka hanya luka dan tidak sampai fatal.
Menurut Kades, tiga buruh yang luka memang sempat dibawa ke RSUD Sragen. Setelah dipastikan hanya luka ringan, mereka kemudian diperbolehkan pulang.
“Setahu saya, itu tadi mau matun kemudian kesetrum jebakan tikus di sawah. Tapi Alhamdulillah tidak apa apa. Memang sempat dibawa ke rumah sakit umum tapi cuma untuk memastikan karena takut kalau kenapa-napa. Setelah dipastikan nggak apa-apa, kemudian langsung dibolehkan pulang,” tandasnya. Wardoyo
Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/04/ngeri-terjerat-setrum-jebakan-tikus-rombongan-emak-emak-buruh-matun-di-bendo-sragen-berjatuhan-tergeletak-di-sawah-tiga-korban-dilarikan-ke-rsud-satu-emak-emak-lolos/