SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Eko Haryanto (37), warga Dukuh Jekawal RT 09, Desa Jekawal, Kecamatan Tangen yang mendadak tewas saat membajak sawah milik Narto asal Made, Minggu (21/2/2021) petang ternyata memang memiliki riwayat penyakit jantung dan asma.
Menurut dugaan keluarga, korban kecapaian, dan penyakitnya kambuh.
“Diduga korban kecapekan lalu riwayat penyakitnya kambuh. Keluarga sudah menerima sebagai musibah dan membuat surat pernyataan. Sehingga jenazah korban langsung kami serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” tandas Kapolsek Jenar, AKP Suparjono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (21/2/2021).
Pemuda yang bekerja sebagai pembajak itu mendadak meninggal setelah sebelumnya lemas lalu kejang-kejang. Sempat dikeroki dan hendak dibawa ke Puskesmas, nyawanya tetap tak terselamatkan.
Kades Japoh, Wiji Haryanti mengungkapkan bahwa saat kejadian korban memang sedang membajak sawah di wilayah Dukuh Karang Nongko, Desa Japoh.
Namun yang bersangkutan berdomisili di Desa Jekawal, Tangen. Saat kejadian, korban memang sedang mengoperasikan bajak untuk persiapan tanam di sawah Karang Nongko.
“Itu warga Jekawal tapi lokasi sawah yang dibajak memang di Japoh. Ceritanya mendadak lemas lalu meninggal. Kemungkinan masuk angin duduk,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (22/2/2021).
Data yang dihimpun di lapangan, insiden itu terjadi pukul 16.05 WIB. Menurut keterangan warga dan hasil olah TKP kepolisian, kronologi kejadian bermula ketika korban membajak sawah milik Pak Narto yang ada di Dukuh Karang Mojo 10, Desa Japoh, Jenar.
Korban membajak dengan traktor. Lahan itu dibajak untuk persiapan menanam bawang merah.
Saat tengah membajak, mendadak korban berasa lemas dan keluar keringat dingin. Ia kemudian memutuskan istirahat.
Saat itu, Pak Narto kebetulan juga ada di sawah sembari menunggui proses pembajakan. Melihat korban mengeluhkan badan lemas, Pak Narto berusaha menolong dengan mengeroki korban.
Nahas, belum selesai dikeroki, mendadak tubuh korban langsung kejang-kejang dan kemudian meninggal dunia.
“Ceritanya korban lagi membajak di sawah Karang Nongko. Saat itu ia mengeluh lemas. Sempat ditolong dikeroki banyak orang dan mau dibawa ke Puskesmas tapi sudah nggak ada (meninggal),” paparnya.
Kapolsek menguraikan, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.
Di sisi lain, insiden itu sempat membuat gempar warga yang tak menyangka Eko yang masih muda harus pergi secepat itu dengan tragis. Bahkan keluarga utamanya istrinya sangat terpukul dan syok berat atas kejadian itu. Wardoyo
Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/02/detik-detik-kronologi-pembajak-sawah-asal-tangen-sragen-mendadak-lemas-lalu-mengejang-dan-tewas-di-sawah-ternyata-sempat-mengeluh-lalu-minta-dikerokin/