KUDUS, GROBOGAN.NEWS–Lebih dari dua pekan banjir masih merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus.
Warga terdampak banjir pun bertahan di area pengungsian pada Sabtu (20/2) kemarin.
Kondisi ini menyusul masih tingginya curah hujan sehingga genangan banjir di sejumlah tempat belum surut.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, jumlah warga Kabupaten Kudus yang masih bertahan di tempat pengungsian lebih mencapai 513 orang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Budi Waluyo, saat dikonfirmasi wartawan, mengungkapkan, jumlah warga terdampak banjir yang masih bertahan di area pengunsian sebanyak 513 warga dari total 171 keluarga.
Ia menyebutkan, rinciannya sebanyak 227 jiwa pengungsi laki-laki dan 286 jiwa pengungsi perempuan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 154 jiwa merupakan pengungsi anak-anak. Sisanya sebanyak 359 merupakan pengungsi orang dewasa.
“Jumlah total warga yang yang masih bertahan di area pengungsian sebanyak 513 orang dari total 171 KK . Jumlah tersebut tersebar di lima posko pengungsian SD Negeri 2 Payaman, aula kantor Balai Desa Karangrowo, aula Balai Desa Jati Weta, klenteng dan greja Tanjung Karang, dan di aula gedung PPK Desa Jetis Kapuan,” terang Budi.
“Untuk pengungsi yang SD 2 Payaman sebagian pengungsi sudah pulang kembali ke rumahnya masing-masing dan sebagain berpindah ke lokasi pengungsian baru di TK Pertiwi. Mereka ini pindah ke lokasi yang dekat dengan rumahnya,” sambung dia.
Budi menyebutkan, di Kecamatan Jati banjir terjadi akibat sungai Kencing meluap kemudian melimpas ke Desa Jati Wetan, Desa Jetis Kapuan, dan Desa Tanjung Karang. Ketinggian air saat ini merendam wilayah permukiman warga mulai 10 sampai 90 sentimeter.
Selain merendam wilayah permukiman, banjir di Kecamatan Jati juga merendam jalur Pantura Kudus dan terminal bus Kudus.
“Intensitas air meningkat kurang lebih 20 sentimeter,” ujar Budi.
Sementara itu, Camat Jati Andreas Wahyu, menambahkan bahwa jumlah pengungsi di Kecamatan Jati memang masih cukup banyak, terutama di Desa Jati Wetan, sedangkan di Jetiskapuan tersisa delapan orang dan Tanjungkarang sebanyak 84 orang.
“Informasi terbaru, di Purwodadi justru tengah hujan deras, ditambah di Kabupaten Kudus juga turun hujan sehingga surutnya genangan juga lama,” imbuh dia. Nor Ahmad