BOYOLALI, GROBOGAN.NEWS-Lima orang warga Kabupaten Boyolali dinyatakan positif usai menjalani tes cepat antigen sepulang dari wisata di luar pulau.
Berdasar informasi, sebanyak lima armada bus yang membawa 206 orang asal Kecamatan Cepogo, kedapatan pulang dari wisata ke Bali.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan instansi terkait melakukan penyekatan, guna menegakkan disiplin protokol kesehatan di masa PPKM.
“Pada Selasa (2/2) kita akan melakukan pendalaman terkait dengan apakah kegiatan ini ada indikasi pelanggaran protokol kesehatan,” terang Kasi Penindakan Satpol PP Kabupaten Boyolali, Tri Joko Mulyono, di sela kegiatan di Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak pada Selasa (2/2) kemarin.
Ditambahkan, selain melakukan perjalanan dengan rombongan, indikasi pelanggaran lainnya yakni ada balita yang mengikuti kegiatan wisata.
Selain itu, pihaknya juga akan menindaklanjuti mengenai kapasitas penumpang bus.
“Bilamana nanti ditemukan suatu pelanggaran protokol kesehatan, kita juga tidak akan segan-segan melakukan penindakan, atau kita berikan sanksi terhadap pemrakarsa atau panitia yang menyelenggarakan kegiatan tersebut,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina menyampaikan terdapat lima orang positif hasil rapid antigen.
Hal itu setelah seluruh penumpang diminta menjalani tes cepat, usai rombongan tiba di Boyolali. Untuk memastikan diagnosis, pihaknya tengah menyiapkan pemeriksaan swab PCR.
“Dari 206 yang ikut tersebut tersebut kita rapid antigen, hasilnya lima (orang) positif. Lima (orang) itu terdiri dari tiga orang dewasa dan dua orang anak-anak,” jelas Ratri.
“Yang positif dewasa langsung kita karantina isolasi di Asrama Haji Donohudan. Dua (orang) anak-anak karena tidak ada orang dewasa yang mengasuh, dipulangkan untuk isolasi mandiri di rumah,” terang Ratri ketika ditemui di kantornya.
Ditambahkan, meski hanya lima yang dinyatakan positif, pihaknya tetap akan memantau anggota rombongan lain yang kontak erat. Dalam beberapa hari, mereka yang hasil pemeriksaannya negatif, masih terus diawasi.
“Yang diwaspadai kontak perjalanan, jadi harus dipantau tiga sampai empat hari lagi,” ungkapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali Masruri prihatin dan menyayangkan hal tersebut. Padahal, seharusnya masyarakat mengurangi mobilitas saat PPKM.
“Sehingga Pemerintah Kabupaten Boyolali punya tanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakat,” tandasnya. Wawan