GROBOGAN.NEWS Grobogan

Tersambar Kereta Api, Perempuan Paruh Baya Tewas di Perlintasan KA Wilayah Desa Tunggu, Penawangan

Ilustrasi Jenazah.

PENAWANGAN, GROBOGAN.NEWS-Peristiwa mengejutkan warga terjadi di wilayah Desa Tunggu, Penawangan, Grobogan.

Pada Rabu (17/11/2021) dini hari, seorang perempuan paruh baya tewas tersambar kereta api yang melintas.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi di jalur KM 46+700, Desa Tunggu, Kecamatan Penawangan sekitar pukul 01.00 WIB.

Korban tewas tersambar KA Kertajaya jurusan Surabaya – Jakarta yang melintas.
Identitas korban diketahui bernama Warsini (56), warga Desa Watupawon, Kecamatan Penawangan.
Informasi beredar korban memiliki riwayat menderita gangguan jiwa. Sebelumnya, korban pernah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.
Sebelumnya, masinis KA Kertajaya sudah berupaya untuk membunyikan rambu klakson berkali kali.
Peringatan dari masinis tidak dihiraukan oleh korban dan peristiwa kecelakaan pun tidak terhindarkan.
Korban tewas di lokasi kejadian dengan kondisi tubuh hancur.
Masinis KA Kertajaya pun melaporkan kondisi tersebut kepada petugas PPKA Stasiun Karangjati.
Petugas langsung melaksanakan pengecekan di lokasi kejadian. Peristiwa tersebut pun oleh masyarakat diteruskan ke aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Penawangan.
Kapolsek Penawangan AKP Dedy Setyanto saat dikonfirmasi awak media membenarkan terjadinya insiden kecelakaan tersebut.
Menurut Kapolsek, peristiwa tersebut di perlintasan kereta api KM 46+700 antara Sedadi – Karangjati.
Menurut kapolsek, setelah menerima laporan, jajarannya langsung menuju ke lokasi kejadian.
Bersama tim gabungan tim Polsek Penawangan, tim Inafis Polres Grobogan beserta tim medis Puskesmas Penawangan 2 langsung ke lokasi kejadian.
Setelah dilakukan pemeriksaan identitas korban terungkap.
Kapolsek menjelaskan, saat proses evakuasi tubuh korban terpotong dan ditemukan di sejumlah tempat berbeda.
“Setelah dilakukan pemeriksaan jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” terang Kapolsek.
“Informasi yang didapat di lapangan, korban diduga memiliki riwayat gangguan jiwa. Bahkan, sebelumnya korban pernah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit jiwa,” imbuh AKP Desy Setyanto. Arya