GROBOGAN.NEWS Solo

Pergi Tanpa Pamit, Tahu-tahu Ditemukan Sudah Jadi Mayat Membusuk di Bengawan Solo

Ilustrasi mayat / pixabay

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Keluarga Tan Handoyo Panambang (64) tak mengira kalau kepergian pria keturunan Tionghoa itu pada Minggu (21/11/2021) pukul 10.00 WIB  hanya sebentar.

Ternyata itu adalah kepergian untuk selama-lamanya, setelah tubuhnya ditemukan mengambang di Sungai Bengaawan Solo beberapa hari kemudian dalam kondisi sudah mengembung.

Jasadnya ditemukan di Bengawan Solo wilayah Dukuh Donggrengan, Desa Katelan, Tangen, Selasa (23/11/2021).

Korban adalah warga Jalan Jupiter 15 Gedangan Permai S-10 RT 4/6, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Kepastian itu diketahui setelah keluarga korban datang menjemput jenazah di kamar jenazah RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Rabu (24/11/2021) pagi.

Istri, anak dan paman korban datang sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah memastikan kesesuaian ciri fisik, jenazah kemudian diserahkan oleh pihak kepolisian kepada pihak keluarga.

“Iya benar. Tadi sudah dijemput oleh keluarga. Ada istri, anak dan pamannya yang datang. Tadi langsung kita serahkan ke keluarga,” papar Kapolsek Tangen, AKP M Zaini kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (24/11/2021).

Kapolsek menjelaskan dari keterangan keluarga, korban diketahui berprofesi wiraswasta. Namun ia memastikan bukan pengusaha.

Korban diketahui merupakan warga etnis tionghoa. Dari keterangan keluarga, korban memiliki kebiasaan pergi tanpa pernah pamit.

Karena tabiat itu, keluarga tidak pernah mencari dan mengira hanya pergi seperri biasa. Korban dilaporkan sudah pergi dari rumah sejak Minggu (21/11/2021) pukul 10.00 WIB.

“Korban ini punya kebiasaan kalau pergi kemana-mana nggak pernah pamit. Tapi biasanya pulang. Nah kemarin itu pergi hari Minggu jam 10.00 WIB belum pulang-pulang,” jelas Kapolsek.

Perihal penyebab kematian korban, masih dalam penyelidikan. Apakah korban terpeleset dan jatuh ke sungai atau ada unsur kesengajaan, itu yang belum diketahui.

Hanya saja ia memastikan dari hasil visum dan pemeriksaan fisik, tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.

“Tidak ada luka atau tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban. Keluarga juga sudah menerima,” tandasnya.

 

Kronologi Penemuan

Sebelumnya, mayat Tan ditemukan mengambang di tepi sungai. Tidak ada identitas yang ditemukan.

Saat ditemukan tidak ada tanda pengenal apapun dan kondisinya sudah melepuh dan mengeluarkan bau menyengat. Diduga kuat, mayat itu sudah lebih dari dua hari berada di air.

Mayat itu ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB oleh warga sekitar. Saat melintas di pinggir jalan, saksi curiga melihat sesosok mayat mengapung di tepian sungai yang terlihat dari atas jalan.

“Saat saksi melintas di pinggir jalan, ia curiga ada benda seperti tubuh manusia mengambang di sungai. Posisinya ada di dekat pusaran bendungan di Sungai Bengawan Solo. Setelah didekati ternyata jenazah manusia, akhirnya dilaporkan ke Pak RT lalu diteruskan ke kantor (Polsek),” ujar Kapolsek.

Tak lama berselang, Tim Polsek bersama tim medis Puskesmas langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

Setelah itu, jenazah dibawa ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen pukul 13.30 WIB. Kapolsek menuturkan dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda pengenal pada tubuh korban.

Dari hasil evaluasi dari tim Inafis, Forensik tidak ditemukan indikasi adanya penganiayaan pada tubuh korban.

“Kondisi kulitnya mengelupas jadi sempat kesulitan untuk mengenali,” jelasnya. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/11/jenazah-tan-handoyo-akhirnya-dijemput-keluarga-di-rsud-sragen-terungkap-kebiasaan-korban-dilaporkan-sudah-menghilang-sejak-minggu/2/