GROBOGAN.NEWS Blora

Keseruan Belajar Berkebun dan Menikmasti Sensasi Petik Buah di Agrowisata Jambu Kristal di Tempuran Blora

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cahyo Tirto Desa Tempuran, Kecamatan Blora terus  membranding kawasan agrowisata kebun jambu kristal (JKT) dan menjadikan unggulan di desa setempat. Foto : Ist

BLORA, GROBOGAN.NEWS-Agrowsisata atau pariwisata berbasis pertanian dan perkebunan telah menjadi salah satu favorit wisatawan di tengah pandemi Covid-19.

Blora ternyata memiliki salah satu agrowisata yang menarik perhatian masyarakat. Baru-baru ini kawasan agrowisata kebun jambu kristal di kawasan Desa Tempuran tengah menjadi perhatian masyarakat.

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cahyo Tirto Desa Tempuran, Kecamatan Blora terus  membranding kawasan agrowisata kebun jambu kristal (JKT) dan menjadikan unggulan di desa setempat.

Aneka paket wisata disajikan bagi para pengunjung atau wisatawan.

Ketua Pokdarwis Cahyo Tirto Desa Tempuran, Santo (38), menjelaskan lokasi agrowisata Kebun JKT terletak beberapa meter dari waduk Tempuran.

Pengunjung terlebih dahulu akan diantarkan naik perahu naga sambil menikmati wisata air waduk Tempuran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

“Jadi ada paket wisata yang kami suguhkan, pengunjung kami seberangkan menuju kebun JKT naik perahu naga,” terang Santo, Sabtu (16/10/2021).

Setiba di kebun JKT, para pengunjung dipersilahkan memetik buah jambu kristal dan menikmati di lokasi.

“Bagi yang ingin membawa pulang untuk oleh-oleh, juga kami siapkan,” jelasnya.

Santo menambahkan, setelah pengunjung selasai petik buah, kembalinya diangkut lagi dengan perahu naga.

“Tapi kami ajak keliling waduk Tempuran terlebih dulu. Jadi itu termasuk paket wisata kami,” ujarnya.

Selain itu, bagi pengunjung yang ingin menikmati kuliner ikan bakar, pihaknya bekerjasama dengan pengusaha kuliner yang siap melayani.

“Termasuk pengunjung yang akan menikmati kuliner di lokasi kebun JKT kami siap melayani. Rencana akan kita buat tempat dan wahana lainnya,” tambahnya.

Pokdarwis yang dipimpinnya, menurut rencananya akan meluncurkan (Launching) Agrowisata Kebun Jambu Tempuran (JKT) secara resmi pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

“Kami sudah sepakati bersama Pemdes Tempuran, bahwa launching Kebun JKT dilakukan pada Sabtu 30 Oktober 2021. Yang rencananya dihadiri dari Bidang Pariwisata Dinporabudpar Blora,” terang Santo.

Dikatakannya, untuk prospek kedepannya ingin menjadikan unggulan di Desa Tempuran.

“Dengan adanya kebun jambu kristal yang dikelola Mas Mifta (pengelola lahan) yang dalam proses pengembangan, kami sudah buat paket-paket agrowisata yang kami tawarkan untuk para wisatawan,” tambahnya.

Disana, bisa petik jambu, didalamnya ada satu paket yang mencakup, pengunjung boleh makan sepuasnya di dalam.

“Nanti kalau mau bungkus, baru ditimbang, harga menurut petaninya,” ucap Santo.

Ia mengatakan, dari pihak Pemdes Tempuran mendukung sepenuhnya program tersebut.

“Pemdes Tempuran mendukung penuh, sudah ada ijin dari Pak Kades juga,” kata dia.

Sementara itu, Mohammad Miftakhul Birri (31), selaku pengelola lahan jambu kristal dan bendahara Pokdarwis Cahyo Tirto Desa Tempuran, menerangkan, kebun JKT merupakan inisiatif Pokdarwis yang mana pemilik lahannya adalah Kades Tempuran.

“Jadi, Kabupaten Blora ini kan daerahnya panas, wisata petik buah juga belum banyak. Sehingga kami yakin petik buah menjadi sesuatu yang menarik,” kata dia.

Dirinya menyebut ada sekitar 300 pohon jambu kristal di lahan tersebut yang kini sedang berbuah dan bisa dipetik serta langsung dimakan.

“Yang 100 pohon kebun cangkok, dan 200 itu kebun jambu okulasi. Ini tanam sudah sekitar empat tahun,” kata Mifta.

Untuk kedepannya, yang lokasi kebun bagian atas rencananya akan dibuat taman bunga.

Kemudian beberapa lahan lainnya untuk ditanami pakan ternak atau bibit rumput pakan ternak.

“Jadi pengenalan. Nanti selain edukasi jambu kristal, juga edukasi tentang peternakan,” ujarnya.

Ia mengaku, pohon jambu kristal yang dikelola mulai berbuah sekitar enam bulan.

“Dari tanam pertama sampai berbuah usia enam bulan. Jadi tahun pertama sudah panen,” kata dia.

Dijelaskannya, selama musim buah, untuk penjualan masih sebatas melayani pesanan.

“Kalau ada pesanan baru dipetik. Tapi dalam empat hari sekali bisa panen 40 kg hingga 80 kg,” jelasnya.

Salah satu pengunjung kebun JKT, Rudi, mengaku puas setelah menikmati buah jambu yang dipetik.

“Rasanya manis dan renyah. Mantap pokoknya. Saya beli untuk oleh-oleh keluarga,” katanya.RIS