GROBOGAN.NEWS Solo

Ada Satu Warga Sragen Dikabarkan Diciduk Densus, 6 Bulan Tanpa Kabar

Ilustrasi terorisme

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Menyusul penangkapan Muhklisin (30), warga Dukuh Jati, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri pekan lalu, muncul berita baru yang tak kalah menghebohkan.

Menurut kabar yang beredar di kalangan warga, sebelumnya sudah ada satu warga di sana yang juga diciduk oleh aparat dan diyakini sebagai Densus 88.

Usia warga yang diciduk tersebut sekitar 45 tahun, ditangkap sekitar enam bulan lalu.

Hingga kini, nasib pria itu tak kunjung ada kabar keberadaannya. Santer beredar, ia diciduk karena diduga juga terlibat jaringan terorisme.

“Iya, sebelum M kemarin diambil Densus, sebelumnya juga sudah ada warga sini (Pilang) yang diciduk lebih dahulu. Sampai sekarang enggak tahu bagaimana kabarnya dan dibawa ke mana. Warga juga sudah pada tahu,” papar G, salah satu warga setempat, Kamis (19/8/2021).

Dikonfirmasi, Kades Pilang, Sukisno tidak menampik kabar tersebut. Ia membenarkan ada satu warganya yang memang sempat diamankan oleh aparat dan diyakini Densus 88.

Warga berusia 45 tahun itu diamankan sekitar 6 bulan silam. Namun apakah penangkapannya terkait dengan penangkapan Mukhlisin atau terkait apa, pihaknya tidak mengetahui persisnya.

“Antaranya sudah setengah tahun yang lalu, tapi hubungannya apa (dengan M) kami tidak tahu. Memang ada warga kami satu yang diambil, umurnya 45 tahun, memang suka pengajian iya. Soal alirannya saya nggak tahu secara pasti, selebihnya kami nggak tahu,” terangnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (19/8/2021).

Kades menjelaskan pria yang ditangkap 6 bulan lalu itu pekerjaannya buruh. Yang bersangkutan memang sehari-hari dikenal sering mengisi pengajian.

Sejak ditangkap, hingga kini pria itu tidak kunjung dipulangkan. Sementara anak dan istrinya masih ada di rumah. Saat ditanya apakah penangkapan terkait jaringan terorisme, Kades mengaku tidak mengetahui secara pasti.

“Saya pernah tanya ke keluarganya, sejak dibawa sampai sekarang nggak bisa komunikasi. Mau komunikasi nggak tahu karena nggak ada HP-nya,” urainya.

Penangkapan pria itu belakangan kembali mencuat setelah warga dikejutkan dengan penangkapan Mukhlisin (30) oleh tim Densus Antiteror 88 Mabes Polri, Jumat (13/8/2021).

Warga juga sama sekali tak menyangka bapak tiga anak itu ditangkap karena dugaan terlibat jaringan teroris.

Pasalnya dari sisi kepribadian dan kesehariannya, Mukhlisin dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah.

“Tidak ada yang mencurigakan. Dari penampilan juga biasa saja. Orangnya baik, wonge apik Mas. Di masyarakat juga baik. Sama lingkungan grapyak (ramah). Makanya warga juga kaget,” papar Kadus Pilang, Endro Susilo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (14/8/2021).

Endro menceritakan selama hampir lima tahun tinggal di Desa Pilang, Mukhlisin juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Setiap ada kerjabakti lingkungan, selalu hadir. Pun ketika ada pertemuan RT dan pertemuan dengan warga lain, juga tak pernah absen.

“Nggak ada neko-neko Mas. Mbuh kok bisa ditangkap dan bisa dapat seperti itu. Kalau dulunya enggak tahu. Kalau pribadinya, dia ya bagus,” urai Endro.

Endro menyampaikan sejauh ini situasi lingkungan dan warga sekitar, tetap kondusif. Meski sempat kaget, menurutnya warga juga relatif tidak terpengaruh.

Selepas diciduk, hingga kini belum ada kabar ke mana Mukhlisin dibawa. Menurutnya, dirinya hanya diminta menjadi saksi dan menyaksikan saat penggeledahan di rumah kontrakan terduga.

“Saya hanya diminta menyaksikan pas digeledah itu saja. Selebihnya saya nggak tahu,” tukasnya.

Seperti diberitakan, Mukhlisin ditangkap seusai salat subuh sekitar pukul 05.30 WIB. Penangkapan berlangsung cepat sehingga tak sempat menyita perhatian warga.

Seusai ditangkap, tim kemudian melanjutkan penggeledahan di rumah kontrakan terduga. Endro mengaku sempat menyaksikan petugas mengamankan beberapa barang bukti di rumah terduga. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/08/dikabarkan-diciduk-densus-satu-warga-masaran-sragen-hampir-6-bulan-tanpa-kabar-terkait-jaringan-terorisme/