PURWODADI, GROBOGAN.NEWS-Nasib tragis dialami seorang kakek bernama Wardi asal Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.
Kakek yang telah berusia 78 tahun ini meninggal dunia dengan cara gantung diri, Selasa (6/7/2021).
Informasi yang berhasil dihimpun, jenazah Kakek Wardi ditemukan di belakang rumahnya tergantung seutas tali di bagian belakang rumahnya.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Nenek Sumarti, 74 tahun, yang merupakan istri dari Kakek Wardi.
Saat Nenek Sumarti keluar rumah terkejut melihat kondisi sang suami. Sontak, Nenek Suwarti langsung menjerit dan memberitahukan peristiwa ini kepada Septian yang merupakan cucunya.
Septian pun langsung memberitahukan peristiwa tersebut kepada Supriyanto yang merupakan ayahnya.
Septian dan ayahnya langsung bergegas menuju ke lokasi ditemukannya Kakek Wardi dalam posisi tergantung.
Saat diperiksa, Kakek Wardi sudah dalam keadaan meninggal dunia. Peristiwa tersebut langsung diberitahukan kepada warga lain dan aparat perangkat desa setempat. Peristiwa ini langsung dilaporkan ke pihak kepolisian Polsek Purwodadi.
Tidak lama berselang, petugas unit Reskrim Polsek Purwodadi dan Tim Inafis Polres Grobogan serta tim medis langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP.
Kapolsek Purwodadi, AKP Saptono Widyo saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurut Kapolsek, setelah mengevakuasi jenazah korban, petugas langsung melaksanakan olah TKP di lokasi kejadian. Bersama tim medis langsung melakukan pemeriksaan pada tubuh bagian luar jenazah.
Dijelaskan AKP Sapto, petugas langsung melakukan pemeriksaan luar terhadap jasad korban.
“Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan bekas tanda-tanda penganiayaan pada bagian luar jenazah korban. Penyebab korban meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara gantung diri,” terang Kapolsek.
“Sejumlah barang bukti yang di sekitar lokasi yakni seutas tali bewarna biru yang digunakan korban untuk gantung diri tergantung di bagian usuk atap rumah serta kursi plastik,” kata Kapolsek.
“Dari hasil keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat pengapuran tulang. Diduga kuat korban penyebab korban melakukan aksi bunuh diri akibat mengalami depresi penyakit yang dideritanya,” imbuh Kapolsek.
AKP Sapto menambahkan, pihak keluarga menerimakan dengan ikhlas peristiwa tersebut. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.
“Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakamanan,” kata Kapolsek.ARY