SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Aktivis senior yang dikenal sering memimpin unjuk rasa di berbagai rezim pemerintahan di Sragen, Sunarto, meninggal Kamis (8/7/2021).
Sunarto mengembuskan nafas terakhirnya Kamis pagi pukul 04.00 WIB di rumahnya di Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen.
Almarhum meninggal karena sudah beberapa saat menderita sakit komplikasi. Namun pihak desa memastikan tidak ada riwayat covid-19 sehingga pemakaman dilangsungkan secara biasa.
Data yang dihimpun di lapangan, Sunarto sebelumnya sempat dikabarkan lama menderita sakit. Ada yang menyebut diabetes, ada pula yang menyebut yang bersangkutan mengalami komplikasi serta sakit paru-paru.
“Iya benar. Meninggalnya tadi pagi jam 04.00 WIB. Meninggalnya di rumah,” papar Kades Kebonromo, Titik Sri Lestari, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (8/7/2021).
Kades menyampaikan almarhum sebelumnya diketahui sudah menderita sakit sejak lama. Ia tidak mengetahui detail sakit yang diderita almarhum Mbah Narto.
“Sakitnya sudah lama. Tapi pasnya apa kami kurang tahu. Tapi ada yang bilang paru-paru, pokoknya berkaitan dengan pernafasan,” terangnya.
Titik menjelaskan pemakaman sudah selesai dilaksanakan pukul 11.00 WIB di pemakaman umum dukuh setempat.
Ia memastikan prosesi pemakaman berlangsung biasa dan tidak dilakukan swab karena riwayat sakit almarhum adalah sakit di rumah.
Untuk diketahui, Sunarto dikenal sebagai salah satu aktivis paling getol terjun melakukan aksi demo. Tak hanya berorasi lantang, aktivis gaek itu juga tak segan kerap melontarkan kalimat keras dan sindiran menohok dalam menyuarakan aspirasinya.
Tak heran, aksi demo yang dipimpinnya selalu berhasil mengguncang Sragen dan membuat aparat bergidik.
Dalam demonya, Sunarto juga kerap melakukan aksi kontroversi dan menggelitik. Seperti membawa karikatur bergambar sindiran, kepala babi hingga wayang serta keranda mayat.
Kejaksaan negeri menjadi institusi yang paling sering disasar aksi demo yang digawangi Sunarto.
Sunarto juga dikenal terjun di banyak LSM. Seperti LSM Derras, LSM Forum Sragen Rembug dan lain-lainnya. Selamat Jalan Mbah Narto! Wardoyo