GROBOGAN.NEWS Grobogan

Grobogan Keluar dari Zona Merah, Kepatuhan Aturan PPKM Darurat dan Penyekatan di Sejumlah Akses Perbatasan Dinilai Efektif

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan Moh. Sumarsono. IST

PURWODADI, GROBOGAN.NEWS-Kabupaten Grobogan keluar dari zona merah atau tingkat risiko tinggi penularan Covid-19.

Data tersebut setelah memasuki hari ke-11 penerapan PPKM Darurat di Grobogan pada Selasa (13/7/2021) kemarin.

Keluarnya Kabupaten Grobogan dari zona merah kembali ke zona oranye merupakan buah dari kerja keras Satgas Covid-19 Kabupaten Grobogan dibantu masyarakat dalam menegakan aturan PPKM Darurat dari mulai 3 Juli lalu hingga tanggal 20 Juli 2021 mendatang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan Moh. Sumarsono, menyebutkan, selama PPKM Darurat, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Grobogan telah melakukan berbagai upaya untuk menekan mobilitas warga. Termasuk, melakukan penyekatan di berbagai jalan perbatasan kabupaten lain.

Beberapa titik penyekatan seperti di Kecamatan Godong untuk membatasi pengendara dari Kabupaten Semarang dan Demak, serta penyekatan di Desa Wandanmiri Kecamatan Klambu, yang berbatasan dengan Kabupaten Kudus.

Ada pula pos penyekatan di jalan masuk Purwodadi arah Pati-Blora, tepatnya di pertigaan sebelum Jembatan Lusi.

Kemudian Jalan Purwodadi A Yani (Kota Purwodadi), arah Simpanglima Purwodadi, perbatasan Purwodadi-Pati tepatnya di Desa Sumberjatipohon Kecamatan Grobogan

“Alhamdulillah kita keluar dari 25 zona merah di Jawa Tengah. Ini berkat kerja keras rakyat Kabupaten Grobogan semuanya,” jelasnya.

Ditambahkan, dari titik penyekatan, petugas sering melakukan rapid test antigen secara acak bagi pengandara.

Hasilnya, masih ada beberapa orang yang positif. Selanjutnya, petugas meminta pengendara untuk putar balik dan melakukan isolasi mandiri.

Selain itu petugas juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Sumarsono mengatakan, dibutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, untuk bisa menekan kasus Covid-19.

Apalagi, saat ini Kabupaten Grobogan juga melakukan Gerakan di Rumah Saja setiap hari Minggu, sebagai upaya mengajak masyarakat untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Namun sayangnya, masih ditemukan sejumlah orang yang bersepeda di jalanan pada hari Minggu. Ironisnya, kebanyakan di antara mereka adalah pensiunan pegawai, yang semestinya turut membantu menyukseskan Gerakan Sehari di Rumah Saja.

“Hari Minggu masih ada yang sepedaan di Gambrengan. Itu malah orang berpendidikan. Harusnya mereka memberikan contoh baik, menyukseskan Gerakan Grobogan di Rumah Saja. Kesadaran masyarakat penting. Tanpa kesadaran masyarakat, upaya yang dilakukan pemerintah tidak akan maksimal,” bebernya.ARY