KUDUS, GROBOGAN.NEWS –– Lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Kudus kian menggema.
Kini, warga di Kudus dan menjalani isolasi mandiri di rumah ditempatkan ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan.
Kondisi lonjakan kasus positif Covid-19 di Kudus bahkan memaksa ribuan warga diisolasi di Asrama Haji Donohudan, Bayolali.
Kebijakan tersebut diambil agar penanganan warga terpapar Covid-19 lebih efektif.
Lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus pun sudah menjadi sorotan pemerintah.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terus mendampingi Pemerintah Kabupaten Kudus dalam rangka penanganan lonjakan kasus Covid-19.
Di antaranya dengan mengirimkan tenaga kesehatan. Total sudah ada 120 tenaga kesehatan yang dikirim Ganjar ke Kudus.
Mereka terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker, analis kesehatan dan tenaga gizi.
Demikian dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan secara khusus membahas lonjakan kasus tersebut dalam rapat terbatas bersama Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Bupati Kudus Hartopo didampingi Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma dan Dandim 0722/Kudus Letkol Kav. Indarto saat memberangkatkan warga ke Asrama Haji Donohudan di Rusunawa Bakalankrapyak, Selasa (8/6).
Pihaknya menjelaskan pihak asrama telah menyediakan tempat yang layak untuk melakukan isolasi.
Warga juga terpantau tenaga kesehatan yang siap sedia menangani dan persediaan obat yang memadai.
Hartopo juga menjelaskan masyarakat diberikan makanan yang gizinya tercukupi.
Tak hanya itu, warga yang melakukam isolasi akan diajak berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hal tersebut diperkuat dengan testimoni warga yang telah isolasi di Asrama Haji Donohudan.
“Di sana fasilitasnya lengkap kok. Makan tiga kali sehari dengan gizi yang cukup. Lalu ada olahraga juga lengkap dengan instrukturnya. Dari testimoni warga kan juga bilang kalo bagus,” jelasnya.
Melihat fasilitas dan pelayanan yang mumpuni, Hartopo mengajak agar masyarakat yang isolasi mandiri mau dipusatkan di Asrama Haji Donohudan.
Terutama bagi yang masih tinggal serumah dengan anggota keluarga yang negatif Covid-19.
Dikhawatirkan, potensi penularan virus lebih besar apabila tinggal serumah dengan warga terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kami mohon agar warga yang melakukan isolasi mandiri mau dipusatkan ke Donohudan. Terutama yang masih tinggal bersama dengan anggota krluarga yang negatif Corona,” ucapnya.
Hartopo juga memprioritaskan mereka yang dipusatkan adalah warga yang baru melakukan isolasi mandiri tidak lebih dari 10 hari.
Sementara untuk masyarakat yang sudah melakukan isolasi mandiri selama lebih dari 10 hari tak menjadi prioritas. Namun, Hartopo mengingatkan agar isolasi mandiri dilakukan sesuai ketentuan.
“Prioritas kami yang isolasi mandirinya belum sampai 10 hari. Nanti setelah itu di tes kembali. Kalau negatif, kamu pulangkan dari Asrama Haji Donohudan. Bagi yang tinggal satu dua hari isolasi mandiri, diteruskan saja,” jelasnya.
Segala permasalahan terkait warga Kudus yang isolasi terpusat di Donohudan, menjadi tanggung jawab Forkopimda Kudus.
Pihaknya menyatakan akan selalu memantau perkembangan yang ada di Donohudan.
“Segala permasalahan warga Kudus di sana menjadi tanggung jawab kami,” terangnya
Selain itu, Asisten Administrasi Umum Sekda Mas’ud menjelaskan hari ini terdapat 88 warga yang diberangkatkan ke Donohudan. Sehingga total yang warga yang berada di sana 304 orang.
Pihaknya menjelaskan warga yang tidak membawa surat swab PCR maupun antigen akan dites langsung di Rusunawa Bakalankrapyak.
“Kami melakukan tes swab langsung bagi warga yang tak membawa surat tes swab,” pungkasnya.NOR