SOLO, GROBOGAN.NEWS – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto meminta seluruh kadernya bisa menjadi role model perwujudan Pancasila dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Harapan itu diungkapkan oleh Airlangga bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, pada Selasa (1/6/2021).
Airlangga berharap seluruh kader Partai Golkar tidak hanya beretorika untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
Sebaliknya, kader Golkar diminta selalu hadir di tengah masyarakat untuk menunjukkan nilai Pancasila melalui pemikiran dan perilaku nyata.
Menurut Airlangga, lima dasar yang dirumuskan dalam Pancasila oleh pendiri bangsa merupakan paket lengkap yang dibutuhkan Bangsa Indonesia.
“Jadi bukan sekadar slogan-slogan, tetapi lima dasar itu seharusnya melekat pada diri setiap masyarakat Indonesia,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Airlangga mengatakan, semangat gotong-royong yang selama ini diperankan kader Golkar untuk membangun bangsa, merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai Pancasila.
Golkar memastikan semangat menghargai perbedaan suku, ras, agama dan golongan selalu hadir menjadi semangat berpolitik demi kesejahteraan masyarakat.
Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengaku, saat ini Indonesia telah memasuki revolusi industri generasi keempat atau Industri 4.0.
Ini, menurut Airlangga, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk semakin membumikan Pancasila. Dia menilai, teknologi informasi menjadi salah satu kunci utama dalam Industri 4.0.
“Penguasaan terhadap teknologi menjadi syarat bangsa Indonesia bisa berdaya saing di era Industri 4.0,” paparnya.
Sementara di sisi lain, penguasaan teknologi berbasis digital juga bisa menjadi lompatan besar untuk membumikan Pancasila.
“Saat ini ada peluang besar di depan mata untuk membumikan nilai-nilai Pancasila. Sudah bukan eranya hanya retorika, tetapi harus ada implementasi, aktualisasi dari nilai-nilai itu,” tegasnya.
Apalagi, lanjut Airlangga, Bangsa Indonesia saat ini masih menghadapi pandemi Covid-19. Lima konsep yang telah dibacakan Bung Karno saat sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 bisa sekaligus diaktualisasikan menghadapi gelombang pandemi Covid-19.
“Bahwa pemerintah menyejahterakan rakyat, masyarakat yang mendukung pemerintah, dan saling bantu dengan negara sahabat, merupakan perwujudan Pancasila,” tegas Airlangga.
Airlangga mengatakan, ancaman pandemi butuh kerja keras semua pihak. Butuh saling dukung antarpihak, bukan sebaliknya saling curiga dan saling menjatuhkan.
“Jika bisa mengaktualisasikan Pancasila bersama-sama, Indonesia bakal lekas keluar dari terjangan badai Covid-19,” tutupnya. Suhamdani