GROBOGAN.NEWS Umum Nasional

Sebanyak 27, 1 Persen Warga Diprediksi Bakal Nekat Mudik

ilustrasi mudik lebaran / tempo.co

JAKARTA, GROBOGAN.NEWS – Meski larangan mudik telah mulai diberlakukan Kamis (6/5/2021), namun diperkirakan masih cukup banyak masyarakat yang bakal tetap nekat mudik.
Dalam survei yang dilakukan oleh Rekode Research Center (RRC), sebuah lembaga survei publik independen, terpantau masih ada sekitar 27,1 persen warga yang diperkirakan  bakal tetap melakukan mudik Lebaran 2021.

“Sebanyak 54,6 persen responden menyatakan tidak setuju dengan kebijakan larangan mudik dan 44 persen responden menyatakan setuju. Dari jumlah responden yang tidak setuju, 27,1 persen menyatakan akan tetap nekat mudik meskipun telah ada larangan dan mayoritas 66,3 persen tidak jadi mudik,” ujar Project Manager Rekode Research Center, Lisdiana Putri lewat keterangan tertulis, Kamis (6/5/2021).

Salah satu faktor penyebab masih adanya warga yang akan mudik ialah berhubungan dengan efektivitas larangan.

Menurut Diana, 76,6 persen responden tidak yakin bahwa kebijakan larangan mudik akan efektif diikuti masyarakat untuk tidak mudik.

Diana kembali menuturkan bahwa 53,1 persen responden tidak yakin larangan mudik itu akan diikuti dengan penegakan aturan di lapangan. Sebagian besar warga yang nekat melakukan mudik ini akan menggunakan moda transportasi kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor.

Berdasarkan hasil survei tersebut, Rekode Research Center memberikan rekomendasi. Pertama, pemerintah pusat dan daerah mengantisipasi 27,1 persen atau kurang lebih 6,2 juta warga yang akan nekat mudik.

Kemudian, mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19 akibat pergerakan warga yang nekat mudik di tengah-tengah masuknya varian baru Covid-19 dari Afrika, India, dan Malaysia.

Terakhir mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi tsunami Covid-19 dan gelombang susulan, seperti di India sebagai dampak mudik lebaran.

Survei tentang mudik Lebaran 2021 dilakukan dalam rentang waktu 26 April – 5 Mei 2021 yang melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon dengan memanfaatkan database responden yang dimiliki oleh RRC yang sebelumnya dibentuk dengan metode multistage random sampling. Survei ini menetapkan toleransi kesalahan (margin of error) ±2,9% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Redaksi

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/05/471814/