GROBOGAN.NEWS Semarang

Rumah Singgah Rusunawa Pringapus untuk Antisipasi Klaster Pemudik

Sekretaris Dinas Sosial Muchtarudin di sela-sela acara rapat koordinasi pembukaan rumah singgah Pringapus di Ungaran, Jumat (6/5/2021) siang. Ist

UNGARAN, GROBOGAN.NEWSPemkab Semarang menyiapkan tambahan rumah Singgah untuk isolasi pasien Covid-19 di Rusunawa Pringapus di Desa Wonorejo.

Pembukaan sebagai langkah antisipasi terjadinya tambahan kasus positif baru dari klaster pemudik saat lebaran ini. Rencananya, rumah singgah lantai empat itu akan dibuka mulai hari Sabtu (7/5/2021).

“Dibuka secara bertahap yakni sepuluh kamar di lantai I dan 16 kamar di lantai II,” terang Sekretaris Dinas Sosial Muchtarudin di sela-sela acara rapat koordinasi pembukaan rumah singgah Pringapus di Ungaran, Jumat (6/5/2021) siang.

Menurut Muchtarudin pihaknya telah menyiapkan tenaga kebersihan, pengamanan dan tenaga kesehatan serta sukarelawan yang akan bertugas.

Sebanyak delapan tenaga kebersihan dalam akan bekerja secara bergiliran. Tenaga keamanan melibatkan personel TNI, Polri dan Satpol PP dalam dua regu akan bertugas bergantian selama 24 jam. Dinsos juga menggandeng BUMDes Wonorejo untuk menyediakan makanan sehari-hari bagi para personel yang bertugas dan pasien isolasi.

Rumah singgah Pringapus, lanjutnya, menjadi cadangan jika rumah singgah di Suwakul dan di Hotel Garuda Kopeng penuh. Saat ini masih ada 22 kamar kosong di Suwakul dan 13 di Kopeng.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes dr Hasty Wulandari menambahkan sudah disiapkan lima orang tenaga kesehatan berkualifikasi perawat.

“Status rumah singgah Pringapus adalah uji coba selama satu bulan untuk mengantisipasi lonjakan kasus baru karena mudik. Jika diperlukan akan diperpanjang,” ujarnya.

Ditegaskan pula, pengoperasian rumah singgah Pringapus dilakukan bekerja sama dengan Puskesmas Pringapus yang berstatus Rawat Inap 24 Jam. Jika terjadi kejadian luar biasa, lanjutnya, akan diback up tenaga kesehatan dari Puskesmas.

Sementara itu perwakilan Pemdes Wonoyoso, Nurohim mengatakan tidak ada penolakan oleh warga terkait rencana pembukaan rumah singgah di desanya.

“Warga menerima setelah ada penjelasan dari Dinsos dan Dinkes. Mereka meminta ada penyemprotan disinfektan secara berkala di lingkungan sekitar rumah singgah,” katanya. P. Yoga | Satria