GROBOGAN.NEWS Grobogan

Penyebab Tewasnya Jenazah yang Ditemukan dengan Kondisi Membusuk di Gubug Diduga Akibat Penyakit Hipertensi Kambuh

Tim Inafis Polres Grobogan, Jawa Tengah tiba di lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan virus berbahaya yang ditimbulkan dari tumbuh korban, tim inafis kemudian mengenakan pakaian pelindung diri sesuai protokol kesehatan. Ist

GUBUG, GROBOGAN.NEWS-Peristiwa penemuan sesosok mayat perempuan di Desa/Kecamatan Gubug masih menyisakan duka yang mendalam. Betapa tidak, saat ditemukan jenazah dalam kondisi sudah memprihatinkan pada Selasa (18/5) lalu.

Jenazah tersebut teridentifikasi bernama Susi Sulistyowati dan berusia 45 tahun.  Sebelumnya, korban diketahui tinggal sendiri di rumah yang menjadi satu dengan toko yang dikelolanya.

Data yang dihimpun menyebutkan, penemuan jenazah ini bermula saat Bambang Purwanto (60), warga Salatiga, mencurigai adik sepupunya, Susi Sulistyowati (45), tidak bisa dihubungi sejak sebelum Lebaran hingga Selasa lalu.

Sekitar pukul 11.30 WIB, Bambang datang ke rumah Susi untuk mengetahui keberadaannya. Namun, sesampainya di rumah tersebut, saat pintu diketuk tidak ada sahutan dari korban.

Setelah mengecek, ternyata pintu toko terkunci dari dalam. Dengan pertolongan tukang kunci, warga sekitar, dan juga personel Polsek Gubug, mereka akhirnya berhasil membongkar pintu toko.

Saat dicek sampai ke belakang rumah, Bambang melihat adik sepupunya sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan sudah membusuk.

“Setelah mendapatkan informasi dari lapangan, kami langsung menuju ke TKP bersama tim inafis Polres Grobogan dan tim medis Puskesmas Gubug untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP,” jelas Kapolsek Gubug, AKP Sutikno.

Menurut AKP Sutikno, dari pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Kemudian, dari keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi.

“Pihak keluarga menerimakan kejadian tersebut. Selanjutnya keluarga membawa jenazah ini ke Salatiga untuk menjalani kremasi,” jelas AKP Sutikno.

Sementara itu Bambang membenarkan jika Susi memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan diabetes sudah lama.

“Iya memang benar (Susy) memang punya riwayat darah tinggi dan diabetes sudah lama, tinggal sendirian, memang susah jadi ada kejadian seperti ini tidak ada yang tahu. Jadi saya tahu dari sopirnya yang laporan,” ungkap Bambang.

Informasi yang berhasil dihimpun, selama empat hari pascalebaran, Susi tidak terlihat sama sekali dan toko dalam kondisi tertutup rapat, sopir pribadi Susi yang usai libur kemudian berniat untuk berangkat kerja, namun justru ia mendapati majikannya sudah dalam kondisi tidak bernyawa.Arya