GROBOGAN.NEWS Umum Magelang

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Penderita Terinfeksi Virus Corona Bertambah 62 Pasien

Ilustrasi Penanganan Kasus Covid-19

MAGELANG, GROBOGAN.NEWS-Angka kasus pasien terinfeksi virus corona (Covid-19) di wilayah Kabupaten Magelang kembai melonjak.

Setelah selama beberapa hari ini, jumlah pasien terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Magelang menurun, pada Jumat (21/5) kemarin bertambah 62 orang.

Terbanyak dari Kecamatan Borobudur, sebanyak 18 orang. Lainnya tersebar di 11 kecamatan yang lain.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi membenarkan penambahan tersebut. “Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Jangan terlena dan tetap tegakkan protokol kesehatan dimana pun berada. Terbukti Covid-19 masih ada,” tegasnya.

Selain dari Kecamatan Borobudur, kata Nanda, tambahan 62 pasien terkonfirmasi hari ini juga berasal dari Mertoyudan 8 orang. Kemudian 7 orang di Sawangan dan Srumbung, 6 di Secang, 5 Muntilan dan 4 orang di Tempuran. Selain itu juga ada dari Salam 3 orang, dan satu orang di Salaman, Ngluwar, Kaliangkrik serta Candimulyo.

Meski demikian, hari ini juga tambahan 19 pasien sembuh covid-19. Terbanyak dari Kecamatan Secang 8 orang. Kemudian 5 orang dari Candimulyo, 2 Salam dan Kaliangkrik serta satu orang di Borobudur dan Srumbung.

Hari ini juga tambahan satu orang meninggal terkonfirmasi, dari Borobudur.

Dengan tambahan ini, jumlah kumulatifnya menjadi 10.114 orang. Rincianya, 202 dalam penyembuhan, 9.611 sembuh dan 301 meninggal,” jelasnya.

Sementara pasien suspek, ada tambahan 5 orang. Mereka berasal dari 5 kecamatan. Meliputi Kecamatan Mungkid, Muntilan, Dukun, Candimulyo dan Bandongan.

Pada Jumat (21/5) kemarin juga ada tambahan tiga sembuh dari Mungkid dua orang dan satu dari Muntilan.

Selanjutnya juga ada juga tambahan tiga alih status terkonfirmasi, dari Muntilan dua dan Mertoyudan satu orang.

“Jumlah kumulatifnya menjadi 1.966 orang. Terdiri dari 1.655 sembuh, 22 dirawat, 270 selesai menjalani isolasi mandiri dan 19 menjalani isolasi mandiri,” imbuh dia. F. Lusi