GROBOGAN.NEWS Umum Magelang

Gardu Pandang “Awang-awang” di Gunung Telomoyo,  Surganya Pecinta Wisata Alam

Ilustrasi : Para pengunjung gardu pandang "Awang-Awang" di Gunung Telomoyo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Akibat lonjakan kasus Covid-19, seluruh destinasi wisata di Kabupaten Magelang kembali ditutup sementara. IST

MAGELANG, GROBOGAN.NEWS-Bangsa Indonesia memiliki tempat-tempat wisata dengan keindahan alam yang luar biasa.

Udara sejuk dan suasana nyaman adalah poin penting untuk relaksasi. Seperti di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berbagai daerah di Indonesia terus memunculkan berbagai macam destinasi wisata, karena bisa dibilang beberapa tahun terakhir ini, traveling menjadi salah satu gaya hidup banyak orang.

Sebuah tempat wisata di Kabupaten Magelang layak menjadi referensi bagi masyarakat yang hendak berlibur.

Seperti halnya gardu pandang “Awang-awang” di Gunung Telomoyo. Baru seminggu dibuka, gardu pandang “Awang-Awang” di Gunung Telomoyo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang langsung mendapat tempat di hati pengunjung.

Hingga kini, sudah ribuan wisatawan datang untuk merasakan sensasi swafoto di atas bumi dan berlatar belakang 4 gunung, Merbabu, Andong, Sumbing dan Sindoro.

Gardu pandang ini berada di titik terbaik untuk berswafoto. Letaknya 4 kilometer dari halaman parkir yang ada di Desa Dalangan Kecamatan Ngablak.

“Di sini merupakan spot terbaik untuk foto-foto dengan latar belakang 4 gunung yakni gunung Merbabu, Andong, Sumbing dan Sindoro, ditambah hamparan luas permukiman, hutan maupun persawahan,” kata pengelola “Awang-Awang Telomoyo’, Mul Budi Santoso, Senin (24/5/2021).

Bodrek, sapaan akrabnya mengatakan, sejak gardu pandang ini dibuka 18 Mei lalu, pengunjung yang datang ke Telomoyo langsung tertarik. Karena ada sensasi sendiri kala menginjak gardu pandang ini. Ya, karena gardu pandang ini berlantaikan kaca sehingga pengunjung bisa melihat ke bawah dari ketinggian.  Gardu pandang ini berada di atas bumi atau angkasa, sehingga pengelola memberi nama ‘Awang-Awang’ (bahasa Jawa).

“Bahasa Indonesianya di atas bumi atau angkasa,” jelas Bodrek.

Lokasi ini menjadi tempat terbaik untuk foto, karena di sini jarang ada kabut tebal yang bisa menutupi keempat gunung tersebut.

“Kalau cuaca cerah, pemandangan akan sangat indah,” tambah Bodrek.

Untuk masuk di ‘Awang-Awang”, pengunjung hanya perlu membeli tiket tanda masuk sebesar Rp15.000 per orangnya. Tarif tersebut sudah termasuk sandal khusus yang digunakan untuk masuk di spot kaca yang berukuran 4×8 meter. Hanya saja, tarif ini belum termasuk tiket tanda masuk ke objek wisata Gunung Telomoyo melalui Desa Dalangan  Ngablak, yakni Rp10.000 per orang.

Tiket tanda masuk gunung Telomoyo Rp10 ribu berlaku untuk hari Senin-Jumat. Sedangkan di hari Sabtu-Minggu naik menjadi Rp15 ribu. Sejak dibuka, rata-rata pengunjung yang datang per harinya antara 200 sampai 300 orang, karena masih membatasi pngunjung.

“Kita masih ambil 30 persen pengunjung sesuai dengan petunjuk PPKM,” terangnya.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Magelang ini mengatakan, pengelola sengaja menjadikan sandal yang dipakai saat naik Awang-Awang sebagai suvenir. Sandal itu sendiri merupakan produksi pelaku UMKM asal Ngablak.

Awang-Awang masih akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya. Wahana baru tersebut diluncurkan bagi para pengunjung Gunung Telomoyo pada 18 Mei 2021, bertepatan dengan hari pertama pembukaan objek wisata di Kabupaten Magelang, setelah libur lebaran.

“Ini soft opening dulu, karena ke depan masih akan kita tambah dengn fasilitas lainnya yang tentunya untuk lebih memanjakan pengunjung,” ucapnya.F. Lusi