GROBOGAN.NEWS Umum Pantura

Inilah Kemeriahan Perayaan Imlek di Kampung Mandarin di Desa Sendang Batang

Kegiatan di Kampung Mandarin di Desa Sendang, Wonotunggal, Batang. Ist

BATANG, GROBOGAN.NEWS-Kampung Mandarin yang baru berdiri tiga bulan di Desa Sendang, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang menggelar perayaan Imlek 2572 dengan penuh kegembiraan.

Meskipun kebanyakan warga sini bukan keturunan Tionghoa tetapi harus memberikan pesan toleransi dan keakrabannya sendiri bagi yang terlibat dalam perayaan bahkan ada warga Bandar dan Batang yang datang kesini secara langsung.

“Perayaan Tahun Baru Imlek dilaksanakan sebagai bentuk ekspresi anak-anak yang sudah belajar bahasa dan budaya mandarin ini,” kata Pendiri Desa Mandarin Amelia saat ditemui di Desa Mandarin Sendang, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, belum lama ini.

Saya pribadi merogoh koceknya sendiri dan di bantu teman-teman yang berada di Kota Batang dalam perayaan tahun Imlek 2572 yang peduli dengan kegigihannya mencerdaskan anak kampung dalam berbahasa mandarin.

“Perayaan ini disambut antusias anak-anak daerah sini dan beberapa luar kecamatan dan memberikan apresiasi yang sudah belajar bahasa dan budaya mandarin setiap seminggu sekali pada hari senin.

Perayaan Imlek ini untuk mengajarkan toleransi bagi anak-anak. Mereka dikenalkan dengan budaya dari Negeri Cina yang sudah lama diakui bangsa Indonesia. Menggelar lomba inilah menjadi wadah yang digunakan untuk menarik perhatian para anak yang ikut merayakan.

“Kegiatan yang dilombakan diantaranya melukis masker kategori anak dan remaja, menyanyi lagu mandarin kategori anak, dan menulis kaligrafi hanzi atau aksara Han yang menyiratkan tentang harapan dan impian mendatang,” jelasnya.

Sementara itu, Desainer Pakaian Kondang di Kabupaten Batang Wulan mengatakan, bahwa kegiatan perayaan Imlek ini wadah untuk masyarakat Kabupaten Batang belajar berbahasa mandarin atau yang ingin mengetahui budaya serta sejarahnya.

“Saya kesini sangat mensupport perayaan Imlek yang mungkin baru pertama kali diadakan di Kabupaten Batang, kegiatan yang dapat menumbuh kembangkan anak dengan ilmu dan budayanya serta mengajarkan toleransi beragama yang sangat kental di Indonesia ini,” ujar dia.

Diharapkan, Kedepannya kegiatan seperti dapat berkembang di Kabupaten Batang untuk membuka mata masyarakat tidak hanya hal negatif saja di negara cina yang kita ketahui, tetapi hal positifnya juga kita harus mengerti banyak budaya yang baik saya kira. Frieda