GEYER, GROBOGAN.NEWS-Sebuah sumur tradisional atau sumur gali di wilayah Desa Juworo, Geyer, Grobogan airnya dalam kondisi tercemar.
Peristiwa ini mungkin yang pertama terjadi di Kabupaten Grobogan.
Sumur milik seorang kakek bernama Suhadi Widodo (84) ini airnya bewarna merah. Lebih ironis lagi, diduga air sumur tersebut obat racun serangga atau insektisida.
Sumur tersebut biasanya dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk keperluan rumah tangga seperti mencuci pakaian.
Fenomena tersebut dilaporkan ke jajaran Polsek Geyer.
Polisi pun turun tangan menyelidiki kejadian yg membahayakan nyawa orang tersebut.
Data yang berhasil dihimpun GROBOGAN.NEWS, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Wati, saat hendak mencuci pakaian di sumur tersebut pada Sabtu pagi.
Wati mengaku kaget saat hendak mencuci pakaian, kemudian menyalakan pompa air yang terdapat di dekat sumur.
Saat mesin pompa air menyala, betapa terkejutnya saat melihat air yg keluar berwarna kemerahan. Terdapat dugaan penyebab berubahnya warna air sumur karena racun serangga.
Sumur tersebut memiliki diameter 85 centimeter dengan kedalaman sekitar tujuh meter.
Saat kejadian, kondisi sumur penuh air. Di mana, jarak bibir sumur dengan permukaan air sekitar 1,5 meter.
Karena takut terjadi sesuatu, Wati kemudian memberitahukan anak pemilik sumur, Darminto, 34. Melihat air yang berwarna kemarahan berasal dari sumur milik ayahnya, Darminto kemudian memberitahukan kejadian itu ke Kades Juworo.
Perangkat dusun Juworo kemudian meneruskannya ke Polsek Geyer.
Seperti Serbuk Merah
Berdasarkan pemeriksaan dari jajaran Polsek Geyer, berubahnya warna air ini diduga disebakan adanya insektisida atau racun serangga yang ditaburkan ke dalam sumur.
Hal ini didasarkan dengan adanya ceceran serbuk berwarna merah muda di sekitar sumur.
Serbuk merah muda ini baunya disebut-sebut mirip dengan insektisida yang biasa digunakan petani setempat.
Beruntung, kejadian ini sempat diketahui sebelum air sumur yang ada di depan rumah tersebut belum sempat dikonsumsi orang.
Kapolsek Geyer AKP Danang Esanto saat dikonfirmasi wartawan membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.
Ia menyebutkan, peristiwa ini berawal sekitar pukul 07.00 WIB, ada seorang warga yang hendak mencuci pakaian dan mendapati air sumur berwarna merah muda.
Selanjutnya, ia mengabarkan apa yang dilihatnya pada pemilik rumah.
Setelah dicek, kondisi air sumur memang berubah warnanya menjadi merah muda.
Kemudian, ditemukan pula ceceran serbuk warna merah muda di bibir sumur.
Dijelaskan, setiap hari, air sumur itu dikonsumsi oleh pemilik dan keluarganya.
“Dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa. Sejauh ini, kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Kami juga mengambil sampel air sumur yang berubah warna dan tumpahan serbuk warna merah muda untuk diuji laborat,” terang dia lebih lanjut. Arya