GROBOGAN.NEWS Umum

Menteri Erick Pastikan Aktivitas Perekonomian Berjalan Baik, BUMN Fokus Lakukan Restrukturisasi dan Realignment

Menteri BUMN Erick Thohir : Istimewa

JAKARTA, GROBOGAN.NEWS-Menteri BUMN Erick Thohir memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia selama krisis pandemi Covid-19.

Meski terkontraksi dua kuartal berturut-turut alias resesi, ia menilai pencapaian itu masih lebih baik dari negara-negara anggota G20.

“Dari segi ekonomi, kebijakan pemerintah sudah tepat. Kalau kita bandingkan dengan negara G20, kita di kuartal III 2020 masih lebih baik dari Prancis, Inggris, India,” kata Erick dalam Indonesia Digital Conference 2020, kemarin.

Erick Thohir mengaku terus mengusung program Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, Indonesia Tumbuh. Program tersebut dijalankan untuk menangani pandemi Covid-19 dan mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Namun, penyelesaian pandemi Covid-19 dinilainya masih menjadi kunci utama. Jika wabah pandemi tak dapat dituntaskan, Erick Thohir memprediksi ekonomi tidak akan tumbuh hingga kuartal II-2022.

“Kalau kita tidak selesaikan Covid-19, tidak mungkin kita akan tumbuh di kuartal II 2022. Karena itu kita harus bergotong royong menyelesaikan Covid-19, tetapi juga transformasi di dunia usaha tetap berjalan dengan baik,” jelas dia.

Erick mengatakan, aktivitas perekonomian nasional terus berjalan membaik. Ini ditandai dengan pertumbuhan minus di kuartal III 2020 yang mengalami penurunan dibanding kuartal II sebelumnya.

“Kita akan fokuskan di kuartal IV 2020. Dibanding negara Asean juga kita lebih baik. Kita lebih baik dari Singapura, Thailand,” katanya.

Namun, Erick mengaku masih belum berpuas diri. Dia menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang masih kalah dari dua negara tetangga yakni Vietnam dan Malaysia.

Erick Thohir tak mau posisi Indonesia lebih rendah dibanding negara lain. Dia ingin Indonesia jadi nomor satu di tingkat persaingan binsis internasional.

“Tapi tentu kita tak boleh berpuas diri karena ada Vietnam Malaysia yang lebih baik. Ini kenapa kita harus memacu. Jangan istilahnya kita sudah baik (dari negara lainnya) ya cukup,” tuturnya.

“Tidak ada cukup. Kita ini bersaing, dan yang namanya persaingan sama. Background saya di industri olahraga tidak inget sama yang namanya ranking dua. Selalu ingat yang ranking satu,” kata Erick

Erick menuturkan, BUMN telah menjalani masa yang sangat berat selama pandemi Covid-19. Sebanyak 90 persen di antaranya telah terdampak wabah krisis, di mana hanya Telkom dan bank himbara saja yang mampu bertahan.

“Oleh karena itu, kita me-review strategi besar kita, yaitu sampai 2021 kita ini survival. Kita jaga, kita lindungi BUMN strategis dari dampak Covid-19,” tutur Erick.

Ke depannya, Kementerian BUMN pun akan terus melakukan restrukturisasi dan realignment. Di mana instansi harus terus memperbaiki portfolio dengan restrukturisasi korporasi, konsolidasi, serta melakukan simplifikasi usaha dan pelayanan.

“Jangan ribet-ribet. Tapi, ini justru yang buat kita sustain, langsing, supaya kita bisa lari dengan cepat,” tuturnya.

Tak kalah penting, ia pun mengingatkan perusahaan pelat merah untuk mengubah model bisnis selama pandemi Covid-19. Erick menekankan kepada seluruh direksi BUMN untuk mempelajari inovasi model bisnis baru. Edward