JAKARTA, GROBOGAN.NEWS – Sifat sadis pemuda itu muncul lantaran sering dibentak-bentak. Bagaimana tidak sadis, kakak kandungnya yang lagi tidur, dihantam kepalanya dengan tabung gas 3 kilogram.
Lalu, tabung gas itu dihantamkan juga di bagian dada kakaknya, dan disikutnya kemaluan sang kakak tiga kali. Terakhir, karena korban masih bernafas, dibekapnya kepala sang kakak hingga tewas.
Lalu, jasad korban dikubur bersama teman pelaku di rumah kontrakannya. Kini pelaku yang berinisial J itu sudah berhasil diringkus Polisi di kawasan Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat pada Kamis (20/11/2020), atau sehari setelah penemuan mayat korban berinisial D, Rabu (19/11/2020) lalu.
Kepada petugas kepolisian, J mengungkapkan alasan membunuh kakak kandungnya. Menuutnya, ia menghabisi D karena kesal. D, kata J, terkadang marah-marah tak jelas.
“Salah dikit aja langsung bentak, langsung marah,” kata J kepada wartawan di Polres Depok, Kamis (19/11/ 2020).
Kepada petugas kepolisian, J mengungkapkan alasan membunuh kakak kandungnya. Menuutnya, ia menghabisi D karena kesal. D, kata J, terkadang marah-marah tak jelas.
“Salah dikit aja langsung bentak, langsung marah,” kata J kepada wartawan di Polres Depok, Kamis (19/11/ 2020).
J yang sehari-hari tinggal bersama kakaknya di rumah kontrakannya itu, mengaku sangat kesal terhadap perlakuan kakaknya. Puncaknya adalah kejadian pada November 2020.
J membunuh D ketika tidur setelah marah-marah. “Saya pukul pakai tabung gas 3 kilogram di bagian kepala bagian kiri satu kali, dada satu kali.”
Ia menyikut kelamin D tiga kali. “Saya bekap pakai bantal,” kata J.
Setelah kakak kandungnya tak bernyawa, J dibantu seorang temannya menggali kamar kontrakan dan mengubur jasad kakaknya.
Mayat seorang pria ditemukan didalam sebuah rumah kontrakan di Jalan Raya Muchtar, Gg. Kopral Daman, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Rabu (18/11/2020) malam. Mayat ditemukan terkubur dalam kamar kontrakan tak berpenghuni.
Pemilik kontrakan, Sukiswo mengatakan, awal mula penemuan mayat itu bermula saat dirinya hendak memperbaiki rumah kontrakan miliknya yang baru saja ditinggalkan penghuninya.
Ketika hendak masuk kedalam kamar, ia menemukan ada satu ubin yang mencolok perhatian karena berbeda warna dari ubin lainnya.
Sukiswo awalnya tidak memperdulikannya, namun karena struktur tanah pada ubin yang berbeda warna tersebut tidak padat, dirinya pun memberanikan menggalinya.
“Saya curiga dengan lantai itu. Saya pukul pukul memang kopong sehingga saya putuskan untuk membongkarnya,” kata Sukiswo.
Sukiswo mengatakan, setelah di bongkar kecurigaannya semakin menguat setelah menemukan tumpukan sampah dan dipadatkan dengan semen.
“Setelah kita gali, saya tancapkan linggis saya goyangkan ada bau. Setelah itu saya lapor kepada Pak RT dan Pak RW,” kata Sukiswo.
Sukiswo mengatakan, Ia bersama warga setempat pun melakukan penggalian hampir tiga jam lebih, dan pada kedalaman hampir dua meter ditemukan tulang manusia.
“Setelah dilanjutkan menggali sedikit kelihatan ada seperti dengkul,” kata Sukiswo.
Pada kedalaman kurang lebih 1,5 meter, ditemukan lah sesosok tubuh manusia yang masih mengenakan pakaian dan sudah kaku.
Berita ini sudah tayang di https://joglosemarnews.com/2020/11/kesal-sering-dibentak-pria-ini-bunuh-kakak-kandungnya-dengan-tabung-gas-melon-lalu-menguburnya-di-rumah-kontrakan/