BLORA, GROBOGAN.NEWS-Heritage Loco Tour di Cepu ditampilkan dalam even bersama pagelaran seni pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Kawasan wisata tersebut dijadikan tempat pagelaran seni tradisional pariwisata yang diselenggarakan Provinsi Jawa Tengah melalui PAKUDJEMBARA.
Pada Selasa (17/11) cuaca di kota patra Cepu cukup cerah. Aktivitas warga masih seperti hari-hari sebelumnya.
Geliat membangun ekonomi di sektor pariwisata telah membumikan kecamatan yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur itu cukup heroik menjadi daya tarik bagi pengunjung dan wisatawan.
Salah satunya di Heritage Loco Tour yang dimiliki dan dikelola oleh KPH Perhutani Cepu. Lokasinya berada di jalan Sorogo, Cepu.
Seorang petugas, telah siaga di depan pintu gerbang Heritage Loco Tour sambil membawa thermo gun, alat pengkur suhu tubuh manusia.
Satu per satu para pengunjung diukur suhu tubuhnya dan diminta memakai masker sebelum masuk ke kawasan tersebut. Tidak hanya itu, para pengunjung juga diminta cuci tangan dengan sabun pada tempat air yang telah disediakan.
Hal itu dilakukan sebagai upaya mengantasipasi penyebaran Covid-19 di lokasi wisata sebagaimana yang diharuskan oleh pemerintah Kabupaten Blora.
Pada Selasa (17/11/2020) pagi, suasana lokasi wisata Heritage Loco Tour memang tidak seperti biasanya. Sebab di kawasan itu dijadikan tempat pagelaran seni tradisional pariwisata yang diselenggarakan Provinsi Jawa Tengah melalui PAKUDJEMBARA, yaitu kabupaten Pati, Kudus, Demak, Jepara, Rembang dan Blora.
Koreografi seni barongan yang ditampilkan menyedot perhatian para pengunjung. Meski tampil dalam waktu singkat, namun sempat menjadi pengiring laju kereta tua (loco tour) hingg beberapa meter perjalanan.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora Slamet Pamuji, SH,M.Hum melalui Kepala Bidangg Pariwisata Dinporabudpar, Wahyu Tri Mulyani,AP mengungkapkan, konsep dari agenda tersebut yakni masing-masing kabupaten menampilkan pertunjukan di masing-masing daerah.
”Karena masih pandemi, pertunjukan dilaksanakan secara virtual di lokasi wisata yang sudah menerapkan protokol kesehatan di masing-masing kabupaten. Kami pilih Loco Tour Cepu, karena ada pohon besar yang rindang dan sudah menerapkan protokol kesehatan. Jadi antar kabupaten dan provinsi secara virtual bisa menonton,” terangnya di Blora, Selasa (17/11/2020).
Ditampilkannya seni tradisional yang sudah dikoreografi (Barongan Nara Singa Lodra), menurutnya menjadi daya tarik yang bagus dengan konsep latar belakangnya.
”Supaya bisa nyambung dengan konsep tari tradisional dan latar background lokasinya, kami memilih Loco Tour,” jelas Wahyu Tri Mulyani.
Kegiatan berlangsung lancar dan tertib dengan dijaga serta dipantau anggota Bhabinkamtibmas Polsek dan Babinsa Koramil Cepu serta petugas dari Perhutani KPH Cepu.
Selain dihadiri Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora Slamet Pamuji, SH, M.Hum, perwakilan Perhutani Cepu dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Blora serta pegiat pariwisata lainnya, hadir pada acara itu Kepala Kelurahan Ngelo berserta sejumlah pegawai kelurahan setempat.
Seperti diketahui, Loco Tour pada mulanya adalah Bengkel Traksi atau Depo Loco tempat bersemayam loco-loco tua milik Perhutani yang dibangun sejak tahun 1911.
Sedangkan jaringan relnya dibangun pada tahun 1915. Kini, lokasi tersebut menjadi tempat wisata yang cukup ramai. Dalam dua bulan setelah dibuka kembali dalam suasana pandemi, pengunjugnya ada sekitar 1000 orang.
Sampurno, salah satu pengunjung asal Cepu, mengaku senang dan merasa terhibur dalam acara tersebut. “Cukup terhibur, Loco Tour ini memang menarik, seakan kembali ke masa lalu, apalagi ada pertunjukan seni barongan juga, pas banget suasanaya,” ucapnya. Ahmad