BANJARNEGARA, GROBOGAN.NEWS– Kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal itu dibuktikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Gus Yasin begitu akrab disapa selalu menomorsatukan ketulusan. Keinginannya adalah untuk memberikan kontribusi berarti dengan prinsip hidup melayani, bukan dilayani.
Taj Yasin Maimoen bersama Komunitas Banjarnegara CB, ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa dengan bakti sosial, Rabu (5/5) kemarin.
Selain menyerahkan bantuan untuk para janda dan anak yatim, Taj Yasin juga berbagi kebahagian dan motivasi di Lembaga Pemasyarakatan Banjarnegara.
Mengenakan sarung bermotif batik warna cokelat, wagub mengendarai sepeda motor CB tipe 125 dari Ponpes Tambihul Ghofilin di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang menuju Lapas dan Alun-alun Banjarnegara.
Motor CB rakitan tahun 1977 itu melaju dengan kecepatan rendah menuju sejumlah tempat tujuan bansos.
Tiba di Lapas Banjarnegara, Gus Yasin sapaan akrab Wagub, menyambangi para warga binaan yang sedang beraktivitas di dalam maupun di luar ruang tahanan.
Usai menyerahkan takjil dan sembako secara simbolis, dia memberikan semangat dan berbincang ringan dengan sejumlah narapidana.
Gus Yasin mengatakan, kegiatan bakti sosial di lapas tersebut merupakan wujud berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan sesama.
Selain itu juga memberikan semangat dan mengingatkan, mereka masuk ke rutan karena Allah masih sayang, diperingatkan, dan diselamatkan Allah.
Di hadapan para narapidana, Gus Yasin menceritakan kisah Fudhail bin Iyadh.
Sebelum menjadi ulama ahli hadis, Fudhail merupakan ketua perampok dan akrab dengan dunia kejahatan selama 40 tahun.
Artinya, ada kesempatan untuk bisa berubah ketika keluar dari lapas, kemudian melanjutkan belajar di ponpes atau lembaga pendidikan lainnya.
“Tadi saya sampaikan jangan putus asa. Keluar dari rutan harus berubah siapa tahu mereka akan seperti Fudhail bin Iyadh. Selama 40 tahun menjadi ketua perampok, kemudian bertobat hingga akhirnya menjadi ulama hadist,” ucapnya.
Salah seorang narapidana, Yuda (24) mengaku senang dapat bertemu dan berbincang dengan Wagub.
Warga Banjarnegara itu mengungkapkan, sebelum masuk tahanan, pemuda ini mengaku tidak pernah salat dan puasa, tetapi kini setelah menjalani masa tahanan menjadi rajin mengaji dan ibadah lainnya.
“Saya sangat senang mendapatkan nasihat dan semangat dari Gus Yasin. Setelah di lapas, kini saya menjadi taat beribadah. Saya juga sangat senang dapat takjil untuk berbuka puasa ” katanya.
Kegiatan bakti sosial di lapas ditutup dengan penyerahan bantuan paket sembako kepada keluarga narapidana secara simbolis.
Paket sembako untuk keluarga narapidana di Lapas Banjarnegara itu, akan dikirim oleh ojek online ke masing-masing rumah narapidana.
Sebelumnya, kegiatan Safari Ramadan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan TPQ Darussalam sebesar Rp25 juta, serta pembagian takjil dan sembako kepada semua janda dan anak yatim warga Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang. Dian | Satria