MAGELANG, GROBOGAN.NEWS-Pandemi telah membuat sektor seni budaya terdampak akibat merosotnya kunjungan wisatawan ke Indonesia. Karenanya kreatifitas para pelaku seni sangat penting dikembangkan untuk tetap bertahan.
Diharapkan pula para pelaku seni diharapkan lebih inovatif dan beradaptasi dengan teknologi digital di masa pandemi Covid-19.
Untuk itu, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang mengadakan evaluasi pementasan kesenian di Panggung Pertunjukan TIC Borobudur, Selasa (30/11/2021).
Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan masukan kepada kelompok seni budaya yang selama ini telah melakukan pementasan baik secara langsung maupun virtual agar pementasan yang dilakukan semakin baik dan sesuai dengan segmentasi pasar pariwisata.
“Kami berharap dengan evaluasi ini, selain soreng, nantinya kesenian lainnya dapat kami garap secara maksimal dalam wadah ekonomi kreatif sub sektor seni pertunjukan,” terang Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein.
Husein akan menindaklanjuti hal tersebut dengan meminta surat edaran kepada instansi yang membidangi kebudayaan untuk melaksanakan P3 (Pembinaan, Pengembangan dan Pelestarian) terkait ekonomi kreatif yang akan disajikan.
“Nanti menyambut kenormalan baru Destinasi Super Prioritas (DSP), Ekonomi Kreatif Sub Sektor Seni Pertunjukan akan selalu tampil pada pentas wisata budaya,” lanjutnya.
Dirinya mengharapkan dalam satu jenis seni pertunjukan bukan hanya menggerakkan seni pertunjukan, melainkan dari sisi kostum akan digarap oleh pelaku ekonomi kreatif bidang fashion. Termasuk untuk rias dan topeng nantinya nantinya juga akan digarap oleh pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Magelang.
“Dengan seperti itu, satu jenis seni pertunjukan, akan mampu menggerakkan beberapa sub sektor ekonomi kreatif yang lain,” jelasnya.
Di saat yang sama, Ketua Forum DTW Edward Alfian mengatakan akan mendukung penuh pelaku seni budaya untuk dapat tampil di setiap destinasi di Kabupaten Magelang.
Menurutnya, pelaku seni juga merupakan pelaku wisata yang harus diakomodir menjadi bentuk atraksi wisata.
“Kita support penuh pelaku seni agar dapat tampil di destinasi. Mereka ini juga pelaku pariwisata dalam bidan atraksi wisata jadi harus kita berdayakan betul. Namun perlu dikemas dengan EO yang professional. Jadi pelaku seni sudah tidak perlu memikirkan sound system, panggung dan sebagainya. Mereka fokus unutk menampilkan sebuah karya terbaik,” ujar Edward.RIS