GROBOGAN.NEWS Semarang

Digelar dengan Penerepan Disiplin Prokes. Inilah Berbagai Kegiatan Ritual Syakral dalam Pembukaan Festival Candi Gedongsongo. Penasaran?

Pembukaan Festival Candi Gedongsongo diawali dengan ritual resik-resik candi di lingkup candi pertama, oleh tetua adat pada Selasa (23/11/2021). Foto : Istimewa

UNGARAN, GROBOGAN.NEWS-Pemerintah Kabupaten Semarang melalui Dinas Pariwisata setempat menggelar Festival Candi Gedongsongo.

Festival yang digelar pada Selasa (23/11/2021) hingga Rabu (24/11/2021). Dalam pembukaannya festival diawali dengan ritual resik-resik candi di lingkup candi pertama, oleh tetua adat pada Selasa (23/11/2021).

Pembukaan festival ditandai dengan pemukulan gong dan pembukaan burung merpati oleh Bupati Semarang H N Nugraha diikuti Kepala Disparta Dewi Pramuningsih dan undangan lainnya.
Kegiatan tersebut dipusatkan di kawasan wisata Candi Gedongsongo, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

Pada Selasa (23/11/2021) kemarin, Festival Candi Gedongsongo dibuka langsung oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha didamping oleh Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika dan Forkopimda Kabupaten Semarang.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha berharap, dengan kondisi Kabupaten Semarang sudah berada ke level 1 PPKM, dapat membawa dampak positif bagi pengembangan sektor pariwisata.

“Kita berharap pelaksanaan Festival Gedongsongo ini dapat menjadi media promosi pariwisata agar kembali pulih,” tegasnya.

Untuk itu, bupati mengimbau, masyarakat dan para pelaku wisata untuk terus menerapkan protokol kesehatan saat dilaksanakan berbagai pelonggaran kegiatan masyarakat, terutama kunjungan wisata.

Bupati juga menyampaikan penjelasan bahwa Kabupaten Semarang sekarang ini masuk PPKM Level 1 dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 mencapai 84%, harapannya dengan digelarnya Festival Gedongsongo tahun 2021 ini dapat menampilkan aneka ragam kesenian dan pameran UMKM yang ada di Kabupaten Semarang.

“Harapannya, dengan adanya agenda ini, dapat menjadi ajang promosi produk UMKM seperti batik, cinderamata maupun produk yang merupakan ciri khas Kabupaten Semarang,” jelas H Ngesti Nugraha.

“Festival ini sebagai ajang mengangkat hasil-hasil pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga meningkatkan pendapatan asli daerah kita. Tujuan kegiatan ini untuk mensosialisasikan kembali daya tarik wisata Gedong songo yang fakum selama pandemi, sehingga diharapkan akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar. Tentunya tetap memperhatikan Prokes yg ketat,” imbuh dia.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih menyampaikan, ritual resik-resik tersebut sebagai penanda membersihkan hati, untuk menjaga kelestarian alam.

Selain atraksi tari tradisional, lanjut Dewi, juga dipamerkan aneka produk UMKM.

Mulai dari kuliner, batik, hingga cinderamata. Dan, agar tidak menimbulkan kerumunan, masyarakat juga dapat menyaksikan festival tersebut melalui kanal Youtube pesona_kabsemarang.

“Kami juga mengenalkan Candi Gedongsongo sebagai salah satu bagian dari Kawasan strategis pariwisata nasional Borobudur,” terangnya pada pembukaan Festival Gedongsongo di panggung utama Kompleks Candi Gedongsongo, Bandungan, Selasa (23/11/2021).P. Yoga