GROBOGAN.NEWS Umum Nasional

Varian Delta Sudah Rambah 9 Provinsi. Kenali Ciri-cirinya

Ilustrasi memakai masker saat pandemi virus corona. Pixabay

JAKARTA, GROBOGAN.NEWS – Penyebaran varian Delta, kini sudah dapat diprediksi melalui rata-rata angka CT value hasil tes swab PCR.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. Indikatornya, menurut Budi,daerah dengan rata-rata CT value rendah, kemungkinan besar sudah terpapar varian delta.

Budi mencontohkan daerah yang sudah dimasuki varian delta, misalnya, Provinsi Sumatera Barat, rata-rata CT value-nya 8,22.

Sebelum varian delta masuk, rata-rata CT yang paling rendah 12,15.

“Dari data itu kami bisa menduga bahwa daerah yang rata-rata CT minimalnya rendah itu kemungkinan sudah dimasuki Delta,” ujar Budi dalam konferensi pers daring, Jumat, 9 Juli 2021 lalu.

Varian B.1.617.2 ini merupakan tiga dari empat Varian of Concern atau VoC yang telah terdeteksi di Indonesia.

Varian baru Covid-19 tersebut dinilai lebih cepat menular dan meningkatkan keparahan risiko terhadap pasien yang terpapar.

“Ciri-cirinya, pasien sembuh lebih cepat, tapi meningkat keparahannya pun lebih cepat. Sehingga intervensi therapeutic atau perawatan di rumah sakitnya juga berbeda,” ujar Budi Gunadi.

Untuk mengantisipasi penyebaran semakin meluasnya varian ini pemerintah meminta CT value dimasukkan ke sistem Kementerian Kesehatan.

CT value adalah singkatan dari cycle treshold value. Ini merupakan jumlah siklus yang diperlukan pada pemeriksaan sampel sampai virus terdeteksi. Nilai CT ini berbanding terbalik dengan hasilnya.

Jika nilai CT rendah, berarti jumlah virus semakin banyak. Sebaliknya, jika nilai CT tinggi, berarti jumlah virus semakin sedikit.

Singkatnya, CT value sering disebut sebagai indikator jika seseorang masih bisa menularkan virus SARS-CoV-2 atau tidak.

Secara umum jika CT di bawah 29 maka orang tersebut dalam status positif kuat, virus dalam jumlah banyak dan mudah menular kepada orang sekitarnya.

Kemudian jika nilainya antara 30-37 maka sedang. Kondisi ini mengurangi risiko orang tersebut menularkan virus kepada orang lain. Terakhir, jika antara 38-40 artinya tidak terdeteksi adanya RNA virus dan bisa dinyatakan negatif Covid-19.

Adapun sebelumnya, kasus delta hanya bisa dideteksi dari proses whole genome sequencing (WGS), sedangkan laboratorium dengan kelengkapan WGS sangat terbatas. Sehingga, sekuens yang diperiksa pun masih sedikit.

Data terakhir per 20 Juni, ada 436 kasus Varian Delta di 9 provinsi. Terbanyak di DKI Jakarta, 195 kasus, Jawa Barat 134 kasus, Jawa Tengah 80 kasus; Jawa Timur 13 kasus; Banten 4 kasus; Kalimantan Tengah 3 kasus; Kalimantan Timur 3 kasus; Sumatera Selatan 3 kasus; dan Gorontalo 1 kasus. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di  https://joglosemarnews.com/2021/08/menkes-budi-gunadi-sebut-varian-delta-kini-bisa-diprediksi-dari-swab-pcr-sudah-merambah-9-provinsi-kenali-ciri-cirinya/