SRAGEN, GROBOGAN.NEWS-Aparat Satreskrim Polres Sragen berhasil membongkar jaringan penipuan berkedok distributor sembako dari pabrik besar.
Sindikat yang digawangi tiga cewek asal Grobogan itu sukses meraup miliaran dalam kurun singkat.
Mirisnya, sindikat tersebut beroperasi di berbagai daerah di Jateng, termasuk di Sragen. Satu dari tiga cewek itu berhasil diamankan di Sragen sedangkan dua lainnya kabur.
Tersangka yang ditangkap diketahui bernama Candra Dwi Mulyaningtyas (42) warga Perum Cahaya Griya Nandiri Blok A No. 12 Rt 001/010, Putat, Purwodadi, Grobogan.
Sedangkan dua rekannya yang kabur masing-masing bernama Anisa SEPTA Dwi Cahyati (27) warga Ketangirejo RT 004/001, Ketangirejo, Kecamatan Godong, Grobogan.
Lantas, Putri Widyasari (29) warga Jalan Getas Pendowo, RT 001/006, Desa Kuripan, Kecamatan Purwodadi, Grobogan.
Keduanya berhasil melarikan diri dan saat ini masuk dalam daftar buruan atau DPO kepolisian.
Tak tanggung-tanggung, komplotan tiga cewek penipu ini berhasil memperdaya para korbannya dan mereguk uang hampir Rp 3,9 Miliar.
Mereka mengincar pemilik toko kelontong dan sembako berskala agak besar untuk dijadikan mitra.
Modusnya mereka menawari sembako harga agak miring, korban diminta mentransfer uang untuk pembayaran sembako namun ternyata hanya bohong belaka.
Salah satu tersangka, Candra Dwi sendiri berhasil diamankan Senin lalu dan dibawa di Mapolres Sragen, Rabu (7/7/2021).
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto mengatakan ketiganya merupakan sindikat penipuan terhadap distribusi sembako. Modusnya adalah mereka menerima order untuk penjualan sembako.
“Mereka menawarkan barang yang diklaim merupakan produk PT Unilever Indonesia dan PT Tanoil Mega,” ujar Kapolres saat menggelar rilis kasus di Mapolres Sragen, Rabu (7/7/2021).
Kapolres menguraikan menyebut, sindikat ini menjerat korbannya dengan harga yang jauh dari harga pasaran. Korban yang terpikat muslihat tersangka kemudian setuju untuk membeli barang.
“Korbannya adalah pemilik toko yang membeli barang melalui mereka karena mereka menawarkan harga di bawah harga pasar, sehingga para korban tertarik dan mengirimkan sejumlah uang,” kata dia.
Dengan modus ini, tersangka beraksi di beberapa kota di Jawa Tengah. Nilainya kerugiannya pun mencapai miliaran.
“Kerugiannya cukup fantastis. Namun demikian yang kami laksanakan penyelidikan untuk laporan di Sragen saja. Korban di Sragen sudah melakukan pembayaran sebesar Rp 3,9 Miliar, sementara satu korban saja,” beber Ardi.
Tersangka CD sendiri, ditangkap polisi di rumahnya di Grobogan. Tersangka ditangkap bersama barang bukti satu unit komputer yang diduga digunakan untuk membuat dokumen fiktif.
“Dokumen fiktif dibuat seolah-olah kelompok ini merupakan profesional dalam hal distribusi. Mereka juga sempat mengajak korbannya berkeliling kawasan industri Grobogan untuk meyakinkan korban,” jelasnya.
Sementara untuk kedua tersangka lain, lanjut Ardi, masih dalam pengejaran. Saat ini polisi sudah menerbitkan DPO kepada keduanya.
“Tersangka kita kenakan pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara,” pungkasnya. Wardoyo
Berita ini telah tayang di https://joglosemarnews.com/2021/07/penasaran-ini-identitas-dan-tampang-2-cewek-asal-grobogan-yang-jadi-buronan-paling-dicari-polisi-saat-ini-kasusnya-menipu-banyak-korban-di-beberapa-daerah-raup-miliaran-rupiah/