MAGELANG, GROBOGAN.NEWS-Pemerintah Kabupaten Magelang terus berupaya keras menangani lonjakan kasus Covid-19 yang masih terjadi.
Tak hanya dalam penanganan medis, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang telah menyiapkan berbagai kebijakan strategis.
Salah satunya menyiapkan kebutuhan logistik untuk pasien Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri.
Menurut Sekretaris BPBD Kabupaten Magelang, Muflichah Roychani, logistik untuk pasien yang melakukan isolasi mandiri masih mencukupi.
“Stok logistik masih aman, BPBD mengusulkan dari dana belanja tidak terduga untuk warga yang melaksanakan isolasi mandiri.
Dengan prosedur teknis untuk mendapatkan logistik, yaitu, dari desa mengajukan ke BPBD, kemudian mengambil logistik di Kantor BPBD,” ucap Muflichah Roychani, Rabu (7/7/2021).
Bantuan logistik tersebut, dengan hitungan per jiwa setiap pasien yang melakukan isolasi mandiri mendapat lima kg beras, 20 mie instan dan empat susu kaleng, untuk 14 hari.
“Hitungannya per jiwa, bila satu KK terdapat tiga yang melakukan isolasi mandiri berarti mendapatkan 15 kg beras, artinya mendapat tiga paket bantuan logistik.
Dengan lonjakan kasus kemarin sampai 500 lebih, bila stok menipis kami ajukan lagi anggaran untuk pengadaan logistik,” terang Muflichah.
Terkait dengan dapur umum BPBD, Muflichah mengatakan, saat ini belum ada isolasi terpusat, jadi BPBD tidak ada dapur umum. Saat ini dapur umum masih diupayakan di setiap desa.
“Dapur umum masih di tingkat desa, karena pasien melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, sehingga selain dari logistik yang kami berikan, juga mendapat pasokan dari dapur umum desa, dalam program Jogo Tonggo,” paparnya.
Dirinya menambahkan, logistik dari BPBD Kabupaten Magelang, terbilang praktis dan instan, sehingga bisa langsung diolah dan dikosumsi.
“Bantuan logistik berupa beras, mie instan dan susu kaleng, bisa langsung diolah dan dikosumsi di rumah, sehingga tidak perlu keluar rumah, saat menjalani isolasi mandiri,” kata dia.RIS I LUS