SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalang kondang Ki Manteb Soedarsono meninggal dunia Jumat (3/7/2021). Acara pemakaman dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sejumlah anak wayang pun turut menyertai prosesi pemakaman dalang kondang ini. Anak wayang itu dibawa petugas pemakaman dari rumah Ki Manteb hingga lokasi pemakaman.
Hal itu sebagai bentuk kecintaan Ki Manteb Soedarsono kepada wayang kulit yang digelutinya sejak kecil. Kecintaan Manteb Soedarsono terhadap seni wayang kulit tak bisa dinilai dengan apapun. Bahkan, suatu ketika Ki Manteb pernah menyampaikan akan mendalang sampai mati.
Rupanya tekad itu benar-benar terpenuhi. Menurut beberapa sahabat dan kerabatnya, beberapa hari sebelum dipanggil Yang Maha Kuasa, Ki Manteb sempat mendalang.
Menurut Begog D Winarso, sahabat Ki Manteb Soedarsono, mendiang dalang kondang ini mendalang pada 27 Juni 2021 di pendopo miliknya.
Banyak bintang tamu yang hadir saat itu di antaranya Endah Laras, Dimas Tedjo, Yan Velia dan lainnya. “Jadi menjelang akhir hayatnya, beliau masih mendalang dengan penuh semangat seperti biasanya. Beliau tak bisa tidur nyenyak kalau lama tidak mendalang. Dan menjelang wafat, beliau tetap setia mendalang,” ungkap Begog yang pernah menemani almarhum mendalang di negara Eropa ini.
Mendiang dalang kondang, Ki Manteb Sudarsono benar-benar memiliki darah seni yang mengalir dalam tubuhnya. Tekad Ki Manteb untuk mendalang sampai mati telah terpenuhi. Ki Manteb seolah telah memenuhi ikrarnya, meninggal dengan nama harus sebagai seorang dalang.
“Sampai mati saya mau jadi dalang, sak bosene wong sing nyawang,” ujar Ki Manteb semasa hidupnya kepada Joglosemarnews.com
Ki Manteb pernah berkisah, orang tuanya memang telah menyiapkan dirinya sebagai calon dalang. Hal itu wajar saja, karena Ki Manteb dibesarkan di tengah keluarga dalang.
Kakeknya (Dalang Tus) adalah seorang dalang kondang, dan ayahnya, Ki Hardjo Brahim Hardjowijoyo juga seorang dalang yang pada masa kejayaannya cukup disegani. Sedangkan ibunya adalah pesinden dan pengrawit yang berpengalaman.
Melihat dari silsilah itu, tak heran jika spirit dalang telah tertancap di lubuk hatinya.
Diakui Ki Manteb, profesi dalang sudah menjadi jati dirinya. Demi mewariskan ilmu dan kemampuannya memainkan wayang, Ki Manteb pun mengajar seni pedalangan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Dengan mengajar pedalangan, Ki Manteb berharap bisa ikut andil meneruskan kelangsungan hidup pewayangan.
Selain piawai mendalang, Ki Manteb juga mahir menabuh gamelan, menari, bahkan bermain sinetron. Kebisaan Ki Mantep ini tak lepas dari niatnya yang memang ingin bisa dalam segala hal. “Saya berusaha bisa dalam segala hal, tapi tetap jati diri saya adalah dalang,” ucapnya.
Di luar aktivitas seni, Ki Mantep juga hobi di bidang otomotif. Pria kelahiran Selasa Legi, 31 Agustus 1948 ini mengoleksi motor-motor antik. Suhamdani