WIROSARI, GROBOGAN.NEWS-Video memperlihatkan mempertontonkan sejumlah pegawai Pemerintah Desa (Pemdes) Dokoro, Kecamatan Wirosari, Grobogan dinilai mengabaikan protokol kesehatan. Khususnya, menjaga jarak dan tidak mengenakan masker.
Dalam video tersebut memperlihatkan aksi beberapa oknum perangkat desa bersama dua orang biduan (penyanyi wanita) asyik berkaraoke dengan berjoget ria tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Di lokasi yang diperlihatkan dalam video, tampak sebuah sepanduk bertuliskan ‘Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Perangkat Desa Dokoro, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jateng’. Di bagian bawah tulisan tersebut juga terdapat tulisan tahun 2021.
Menyaksikan video tersebut, para warganet langsung bereaksi dengan menuliskan beragam komentar.
Terlihat, sebagian besar dari warganet mengaku geram melihat aksi para pria yang diduga perangkat desa tersebut, karena tak mematuhi protokol kesehatan.
“Yang kaya gini nih yang bikin masyarakat males tertib protokol covid,” komentar warganet
“Kasih tahu Pak Ganjar,” komentar salah seorang warganet lainnya.
Video memperihatinkan ini pun viral di media sosial dan telah ditonton puluhan ribu kali.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii, Jumat (25/6/2021) tampak beberapa pria berseragam coklat asyik karaoke sambil berjoget.
Video inipun viral dibagikan netizen lewat media sosial FB dan IG.
Di akun Istragram @infogrobogan, pun terlihat mereka asyik berjoget tanpa melihat situasi yang saat ini terjadi, yakni pandemi Covid-19.
Video ini telah ditonton puluhan ribu kali. Selain itu, ratusan komentar hingga dibagikan. Tentu saja, banyak netizen yang berkomentar pedas atas tingkah laku para perangkat desa
Berdasarkan penelusuran, video yang viral inipun akhirya diakui oleh pihak Kepala Desa (Kades) Dokoro, Masrukin.
Pihaknya pun mengaku salah saat dikonfirmasi para awak media. Namun, pihaknya berdalih bahwa acara tersebut digelar setelah para tamu undangan pulang.
“Acara itu setelah seluruh tamu undangan pulang. Saya minta maaf, itu memang salah,” ujar Masrukin.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan, Moh. Sumarsono saat dikonfirmasi wartawan mengaku prihatin.
Pihaknya sangat menyanyangkan perilaku para perangkat desa yang tidak memiliki sense of crisis.
“Ya, sangat kita sayangkan, saat situasi seperti ini kog malah dho jogetan (dalam situasi keprihatian pandemi Covid-19 malah asyik berjoget,” kata Sekda Moh. Soemarsono.ARY