GROBOGAN.NEWS Grobogan

Warga Kota Purwodadi yang Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Gubug Miliki Riwayat Penyakit Ginjal dan Gangguan Jiwa

Ilustrasi jenazah.

PURWODADI, GROBOGAN.NEWS-Peristiwa penemuan sesosok mayat gelandangan di Kota Purwodadi pada Jumat (28/5) petang sempat menghebohkan warga sekitar.

Jenazah tersebut merupakan seorang warga Jalan Cempaka, Kota Purwodadi yang tinggal di sebuah gubuk tanah kosong. Jenazah tersebut diketahui bernama Sutarno (52) yang tinggal sebuah gubug yang berada di tanah pekarangannya.

Informasi yang dihimpun, peristiwa ini berawal saat Budi Utomo (55) dan Sidik Yuliarto (50), warga Jalan Cempaka 3 Kota Purwodadi terbiasa mengirimkan  makanan untuk Sutarno (52)

Sutarno merupakan warga di Jalan Cempaka yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk di tanah kosong yang merupakan miliknya sendiri.

Menurut penuturan Budi dan Sidik, Sutarno sudah lama mengalami sakit ingatan. Karena hidup sebatang kara, Sutarno tetap diperhatikan para tetangganya.

Sore harinya, Budi dan Sidik melihat makanan yang diberikan sejak pagi belum tersentuh oleh Sutarno.

Lantaran penasaran, keduanya bersama tetangganya yang lain mengecek gubuk tersebut. Kecurigaan warga benar. Sutarno ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Penemuan mayat korban langsung dilaporkan ke Polsek Purwodadi pada Jumat (28/5) petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Kapolsek Purwodadi AKP Saptono Widyo saat dikonfirmasi awak media mengungkapkan, setelah menerima laporan dari warga adanya penemuan mayat di Jalan Cempaka 3 Kota Purwodadi, pihaknya bersama tim Inafis Polres Grobogan dan PMI Kabupaten Grobogan melakukan olah TKP.

“Jasad korban juga langsung dibawa ke RSUD dr Soedjati Purwodadi guna pemeriksaan luar,” terang AKP Saptono.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan medis pada bagian luar jenazah, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” terang dia.

Selanjutnya, kata Kapolsek, berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi, bahwa korban sudah lama mengalami gangguan jiwa dan hidup seorang diri pada sebuah gubuk di atas tanah pekarangan kosong.

“Pihak keluarga juga menjelaskan, korban punya riwayat menderita sakit gagal ginjal,” sambung AKP Saptono.

“Pihak keluarga menerimakan kematian korban dan menolak dilakukan autopsi. Usai pemeriksaan luar, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman,” imbuh dia. Arya