GROBOGAN.NEWS Umum Magelang

Sudah Bertahun-Tahun Tinggal di Atas Becak, Mudasir Tersenyum Bahagia Masuk ke Panti Sosial Saat Gerakan ‘Jateng di Rumah Saja’    

Mudasir (57) tukang becak yang biasa mangkal depan Pendapa Dipayudha kompleks Pemerintah Kabupaten Banjarnegara saat dievakuasi petugas Dinsos (Dinas Sosial) melalui TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), Satpol PP Banjarnegara dievakuasi ke Panti Sosial Parmadi Raharjo. Ist

BANJARNEGARA, GROBOGAN.NEWS-Kisah hidup Mudasir (57) tukang becak yang biasa mangkal depan Pendapa Dipayudha kompleks Pemerintah Kabupaten Banjarnegara langsung viral di tengah gerakan ‘Jateng di Rumah Saja’.

Bukannya tak mengikuti anjuran pemerintah untuk dua hari di rumah saja, Mudasir mengatakan tak bisa berdiam diri di rumah lantaran tak memiliki rumah.

Sehari-hari, Mudasir tinggal di dalam becaknya sejak beberapa tahun terakhir.

Kisah Mudasir yang tinggal di dalam becaknya diangkat oleh salah satu stasiun televisi nasional. Kisah itu disampaikan saat wawancara dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Sabtu (6/2/2021).

Gubernur Ganjar Pranowo langsung menangani persoalan itu. Hanya hitungan jam, persoalan Mudasir yang tinggal di becak karena tidak memiliki rumah terselesaikan.

“Tadi saya langsung minta Dinsos (Dinas Sosial) mengecek, dan langsung petugas TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), Satpol PP Banjarnegara dan petugas Panti Sosial Parmadi Raharjo menindaklanjuti,” kata Ganjar.

Setelah diberikan arahan, Mudasir lanjut mau dibawa ke panti sosial. Saat ini, Mudasir sudah berada di Panti Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Pamardi Raharjo Banjarnegara.

Mudasir (57) tukang becak yang biasa mangkal depan Pendapa Dipayudha kompleks Pemerintah Kabupaten Banjarnegara saat masuk di Pamardi Raharjo. Ist

“Tadi langsung ditindaklanjuti, beliau langsung dibawa ke Panti Sosial Pamardi Raharjo Banjarnegara,” ucap Ganjar.

Sementara itu, Kepala Panti Sosial Pamardi Raharjo, Fatmawati saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Mudasir saat ini sudah berada di panti sosial.

“Langsung kami menindaklanjuti, kami koordinasi dengan Satpol PP dan kami cari ke lokasi. Setelah ketemu, kami ajak ke Panti dan Pak Mudasir berkenan,” ujar Fatmawati.

Dari keterangan Mudasir, lanjut Fatmawati, ia sudah tidak memiliki rumah karena sudah dijual. Sementara itu, anak dan istrinya sudah meninggal.

“Sampai saat ini kami masih merayu dan memotivasi pak Mudasir supaya mau tinggal di Panti. Pada prinsipnya kami menerima, tapi kami tidak bisa memaksa apakah pak Mudasir mau tinggal di panti atau tidak. Kalau mau, kami siap menerima,” tutup Fatmawati. Satria