GROBOGAN.NEWS Kudus

Kudus Terus Kembangkan Desa Wisata

Ilustrasi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM. Hartopo. Foto : Istimewa

KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Pemerintah Kabupaten Kudus kian fokus menyiapkan pengembangan sektor pariwisata berbabis desa wisata.

Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, program pengembangan potensi wisata yang ada di desa.

Target pengembangan pun realistis yakni ada tambahan dua desa wisata setiap tahunnya.

Demikian ditegaskan oleh Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah.

“Ya, targetnya setiap tahun ada dua desa wisata baru. Pada tahun sebelumnya sudah ada 15 desa wisata. Targetnya setiap tahun ada dua desa wisata baru karena di Kudus ada 123 desa,” terang dia, saat dikonfirmasi pada Senin (1/2/2021).

Dijelaskannya lebih detail, pada tahun ini ada dua desa yang diusulkan menjadi desa wisata dengan memberikan pendampingan terlebih dahulu. Kedua desa tersebut, yakni Desa Kajar dan Japan.

Masing-masing desa tersebut, memiliki keunggulan dan potensi desa yang bisa dikembangkan agar bisa menjadi daya tarik wisata.

“Kami yakin, potensi alam yang dimiliki oleh kedua desa tersebut bakal menjadi andalan untuk dikembangkan, termasuk kuliner khas masing-masing desa,” jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 desa di Kabupaten Kudus ditetapkan sebagai desa wisata. Desa tersebut adalah Desa Rahtawu, Ternadi, Dukuhwaringin, Kandangmas, Margorejo, Terban, Temulus, Jepang, Loram Kulon, Wates, Wonosoco, Padurenan, Jurang, Kaliputu, dan Tanjung Rejo.

Penetapan desa wisata ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo beberapa waktu lalu.

Menurut Hartopo, income terbesar dari suatu daerah terletak pada sektor pariwisatanya. Karenanya, dia berharap potensi yang ada di desa dapat dikelola dengan maksimal untuk menghadirkan suatu inovasi yang baru dari sektor pariwisata.

“Bagi desa yang telah mendapatkan predikat desa wisata, diharapkan agar selalu mengembangkan potensinya baik dari pengelolaan alam dan pengelolaan produk-produknya. Sementara bagi desa lainnya, diharapkan dapat terus menggali dan menciptakan kreasi dan inovasi yang terdapat didalamnya untuk menggerakkan UMKM agar lebih dikenal masyarakat,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Hartopo mengimbau para pengelola agrowisata agar selalu mengedepankan protokol kesehatan bagi para pengunjung yang hadir maupun petugas pengelola.

“Peresmian ini merupakan wujud dari geliat ekonomi yang mulai bangkit di tengah pandemi ini. Untuk itu, diimbau kepada para pengelola agrowisata agar tetap menerapkan secara ketat protokol kesehatan,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, penyerahan SK desa wisata akan mendorong desa lainya untuk mengolah potensi yang ada, agar dapat menyejahterakan masyarakatnya.

“Harapan kami, di seluruh desa bersemangat untuk menggali potensi desanya masing-masing dan menciptakan ikon baru di Kabupaten Kudus,” ujarnya.

Mengenai peresmian Wisata Agro Kopi, menurut Bergas, merupakan bentuk perwujudan harapan Plt bupati agar potensi wisata Lereng Muria ini tidak hanya terpusat dalam wisata religi. Namun juga tambahan wisata lainya yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat nantinya.

“Dan tempat ini (Wisata Agro Kopi Jambangan coffe and resto) sebagai contoh nyata dan riil dari upaya menyejahterakan rakyat,” ucapnya.Nor Ahmad