KLATEN, GROBOGAN.NEWS-Hujan lebat dengan intensitas tinggi pekan kemarin mengakibatkan jalan penghubung Gunung Kidul – Klaten yang melintasi Desa Pesu, Wedi mengalami rusak parah.
Selain merusak struktur jalan, hujan lebat selama hampir tiga hari itu juga menyebabkan tanggul Sungai Slegrengan yang terletak di Dukuh Mawen, Pesu, Wedi, Klaten jebol pada Kamis (4/2) lalu.
Akibatnya, ratusan rumah warga tergenang akibat tanggul jebol tersebut. Ketinggian genangan mencapai 30 sentimeter, disertai kotoran lumpur.
Terkait kejadian tersebut, Bupati Klaten Sri Mulyani meninjau banjir di Dukuh Mawen, Desa Pesu, Kecamatan Wedi, Minggu (7 /2), untuk memastikan tidak ada korban jiwa. Dia juga memberikan bantuan dan semangat kepada warga yang bergotong royong.
Sri Mulyani mengatakan, banjir yang terjadi di Pesu sampai Minggu, (7/2/2021) memasuki hari keempat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para relawan, baik dari Kokam Muhammadiyah, Banser NU, MTA, LDII dan relawan lain baik dari Klaten maupun relawan dari luar Kabupaten Klaten, yang telah membantu penanganan banjir di Desa Pesu,” terang dia.
“Semoga amal baik para relawan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan agar korban banjir tetap semangat dan diberikan kesabaran,” ungkap Sri Mulyani.
Ditambahkan, karena masih dalam pandemi Covid-19, dia meminta para relawan dan warga korban banjir, agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga menyerahkan bantuan untuk korban banjir, dan akomodasi dapur umum bagi para relawan yang membantu penanganan banjir di Desa Pesu.
Setelah penyerahan bantuan, Sri Mulyani bersama rombongan meninjau pelaksanaan PPKM dan kegiatan “dua hari Jateng di rumah saja” di Pasar Wedi Klaten dan meninjau lokasi banjir di Desa Brangkal, Wedi. Dian