GROBOGAN.NEWS Kudus

Banjir di Kudus Masih Rendam 13 Desa

Ilustrasi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo saat melakukan peninjauan di lokasi pengungsian korban banjir, di Aula Balai Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Minggu (7/2),kemarin. Ist

KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Banjir di Kudus, Jawa Tengah masih merendam sejumlah wilayah, Selasa (9/2) kemarin. Tercatat ada 13 desa di tiga kecamatan yang masih terendam banjir sampai hari ini.

“Banjir masih menggenangi tiga kecamatan, Jati, Undaan, Mejobo dan 13 desa di Kudus,” terang Kepala BPBD Kudus Budi Waluyo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (9/2).

Ia melanjutkan, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga Selasa (9/2), 13 desa yang masih terendam banjir di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Mejobo, Undaan dan Jati.

Di Kecamatan Mejobo ada enam desa yaitu Desa Temulus, Kesambi, Kirig, Payaman, Gulang dan Jojo. Ada 9.757 jiwa yang terdampak banjir di Mejobo.

Selanjutnya,  banjir di Kecamatan Jati merendam tiga desa yaitu Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, dan Tanjung Karang. Sebanyak 5.679 jiwa yang terdampak banjir di kecamatan tersebut.

Dia mengatakan seperti banjir di Kecamatan Jati yang merendam tiga desa meliputi Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, dan Tanjung Karang. Air menggenangi 1.688 KK dengan 5.679 jiwa di tiga desa tersebut.

“Air juga menggenangi di Terminal Bus Jati kudus dengan ketinggian 60 cm. Air menggenangi di Jalan Kudus-Purwodadi dengan ketinggian 10 sampai 30 cm. Air juga menggenangi Jalan Pantura Kudus-Demak dengan ketinggian air 30 cm sepanjang 100 meter,” ujar dia.

Berikutnya, sambung Budi, di Kecamatan Undaan, ada empat desa terdampak, meliputi Ngemplak, Karangrowo, Wates, dan Undaan lor. Menurutnya banjir menggenangi 1.450 KK dengan 2.178 jiwa.

“Banjir juga menggenangi jalan masuk Desa Karangowo dengan ketinggian 20 cm. Ketinggian air di permukiman 10 cm sampai 1,5 meter,” imbuh dia.

Lalu di Kecamatan Mejobo ada enam desa, yakni Desa Temulus, Kesambi, Kirig, Payaman, Gulang dan Jojo. Menurutnya banjir menggenangi 3.058 KK dengan 9.757 jiwa.

“Ketinggian air di permukiman antara 10 cm sampai 1 meter,” terang dia.

Sebelumnya, masyarakat terdampak banjir terpaksa mengungsi di posko pengungsian. Guna memastikan persediaan logistik di posko aman, Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Kudus Hartopo bersama Dandim 0722/Kudus Letkol Kav. Indarto mengunjungi langsung posko pengungsian dan dapur umum. Kali ini, pihaknya meninjau posko pengungsian di area Klenteng Hok Tik Bio Tanjung Karang Kecamatan Jati.

Berjumpa dengan para pengungsi, Hartopo meminta agar mereka berbesar hati. Pihaknya berjanji untuk memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi. Kehangatan suasana terpancar ketika Plt. Bupati Kudus bercengkerama dan menyemangati warga.

Jika ada yang sakit, warga juga diminta untuk langsung melaporkan kepada petugas atau tenaga medis yang berada di tempat. Hartopo ingin masyarakat tetap sehat meski berada di posko pengungsian

“Pokoknya kalau lapar harus ngomong, jangan sampai kelaparan. Nanti akan kami cukupi terus logistiknya. Kalau sakit dan butuh obat juga langsung minta saja,” ucapnya. Nor Ahmad