MAGELANG, GROBOGAN.NEWS-Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Selama enam jam terakhir pada Senin (4/1/2021), telah terjadi 24 kali guguran lava.
Hal itu menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Meski ada peningkatan aktivitas, status Merapi masih di level III atau Siaga.
Perekayasa Ahli Madya BPPTKG Yogyakarta, Dewi Sri Suyadi di Magelang, Senin (4/12/2021) menyampaikan, dari pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, terjadi hembusan asap 28 kali, fase banyak (gempa hybrid) sebanyak 88 kali dan gempa vulkanik dangkal 14 kali.
Menurut Dewi, berdasarkan data seismisif (persebaran gempa) tersebut, menunjukkan aktivitas vulkanik Merapi terus mengalami peningkatan.
Guguran material lava, masih mengarah ke arah barat dan barat daya, yakni ke beberapa hulu sungai di wilayah Kabupaten Magelang, yaitu Sungai Lamat, Senowo, dan Trising. Serta Kali Apu yang ada di Desa Klakah, Kabupaten Boyolali.
Luncuran terjauh guguran material lava Merapi tersebut terjadi di Kali Lamat dengan jarak luncur mencapai tiga kilometer.
Dewi menambahkan, hingga Minggu (3/1/2021) pukul 00.00 WIB, deformasi atau perubahan bentuk tubuh gunung juga mengalami peningkatan, yakni rata-rata mencapai 21 cm per hari.
Sedangkan, empat hari sebelumnya, hanya 11 cm per hari, kemudian naik menjadi 17 cm dan meningkat lagi menjadi 19 cm per hari.
Dalam kesempatan itu, Dewi membantah adanya kabar mengenai adanya titik api diam yang sudah terlihat di gunung yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY ini.
“Belum terlihat ada titik api diam dan magma baru di Gunung Merapi,” tegasnya.
Ia menjelaskan, perubahan warna yang terlihat dari puncak Gunung Merapi, merupakan alterasi pelapukan batuan sisa material.
“Warna yang terlihat tersebut dikarenakan adanya suhu yang sangat tinggi dari dasar kawah,” imbuh dia. F Lusi