MAGELANG, GROBOGAN.NEWS– Muhamad Alfarizky seorang balita di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang memang sempat membuat khawatir kedua orang tuanya.
Pasalnya, balita ini sempat menelan uang koin pecahan Rp1.000 yang tersangkut di tenggorokannya.
Berutung, tim medis dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi berhasil mengeluarkan uang koin tersebut.
Kini Muhamad Alfarizky dalam kondisi sehat dan telah pulang ke rumahnya dan merasakan kehangatan dekapan kedua orang tua.
Peristiwa ini menarik perhatian Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Raut wajah Muhamad Alfarizky pun tampak sumringah melihat kedatangan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di rumahnya.
Balita yang sempat membuat panik keluarga dan warga akibat tidak sengaja menelan uang koin Rp1.000 itu, kini sudah kembali ceria dan tak lagi menangis menahan rasa sakit di tenggorokannya.
Bocah berusia tiga tahun warga Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, awalnya tersipu malu saat Taj Yasin berserta istri, Nawal Nur Arafah mendekat dan mengajak berbincang.
Namun setelah diajak bercanda dan diberi makanan ringan dalam kemasan, balita itu tak lagi malu dan berceloteh di pangkuan ayahnya.
Ayah dari Alfarizky, Irwan menceritakan awal mula koin tersebut bisa tertelan oleh anaknya, kepada Taj Yasin.
“Kejadian itu berawal saat saya memberikan uang Rp2.000 kepada Alfa untuk jajan. Tetapi uang yang koin Rp1.000 dibuat main-main dengan masukan ke dalam mulut kemudian tersangkut di tengorokan. Kami sudah berusaha mengambilnya tetapi koinnya tidak bisa keluar,” ucap Irwan.
Hal tersebut diketahui Bhabinkamtibmas Desa Donorejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang Aipda Donny langsung mendatangi rumah balita malang dan membawa ke RSUP (Rumah Sakit Umum Pusat) Dr. Kariadi Semarang.
“Tanggapan Pak Wagub di media sosial (platform Facebook), bahwa yang penting segera ditangani rumah sakit, semakin memberikan semangat kepada saya membawa Alfa ke Rumah Sakit Kariadi. Alhamdulillah koin di tenggorokan Alfa bisa diambil dengan alat oleh dokter sehingga tidak perlu operasi,” jelas Donny.
Taj Yasin yang telah memastikan keadaan Alfarizky berpesan untuk tidak melebih-lebihkan kejadian yang dialami Alfarizky.
“Saya sudah ke rumah Alfarizky Sekarang kondisinya sudah bisa tertawa dan senang. Saya berharap semua sudah selesai, jangan didramatisir lagi. Apalagi ada pengumpulan dana,” pinta Taj Yasin di sela kunjungan ke rumah Alfarizky, Jumat (29/01).
Sebelumnya, kedua orang tua Alfarizky sempat tidak bisa membuat BPJS Kesehatan dikarenakan terdapat NIK yang double.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Magelang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sudah mengurus kartu BPJS Kesehatan untuk Alfarizky sekeluarga dan aktif per tanggal 1 Februari 2021.
“Kalau kemarin ada kabar mengenai tidak memiliki BPJS Kesehatan, ternyata karena terkendala NIKnya dobel. Orang tua Alfarizky pindahan dari Bengkulu dan NIK di daerah asal belum dihapus sehingga NIK di sistem dobel,” jelas dia.
“Tapi sekarang sudah selasai dan mempunyai BPJS Kesehatan. Per tanggal 1 Februari 2021 kartu BPJS mereka sudah aktif,” terang Taj Yasin. Satria