GROBOGAN.NEWS Grobogan

Sejumlah Titik Rel Kereta di Grobogan Terendam Banjir, Perjalanan Kereta Api Solo-Semarang Dialihkan

Ilustrasi rel kereta api. pexels.com

PURWODADI, GROBOGAN.NEWS-Perjalanan sejumlah rangkaian kereta api rute Semarang – Solo terpaksa dialihkan akibat terendamnya jalur rel kereta antara Stasiun Brumbung dan Tanggung, Kabupaten Grobogan, Minggu (17/1/2021) malam.

Tingginya intesitas yang mengguyur sebagaian besar wilayah di Kabupaten Grobogan memicu genangan air di sejumlah titik pada jalur kereta api jalur Solo-Semarang.

Derasnya arus air juga mengikis tumpukan batu kricak yang memperkuat bantalan rel.

Kondisi tersebut berdampak pada perjalanan tiga kereta api (KA) di koridor Semarang – Solo dan sebaliknya dialihkan sementara.

Berdasarkan keterangan resmi dari Manager Humas PT KAI (Kereta Api Indonesia) Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro,  menyampaikan,  hujan deras pada Minggu sore, 17 Januari 2021, membuat air menggenangi jalur kereta di Km 22+700 hingga Km 23+100, antara Stasiun Brumbung, Demak dan Stasiun Tanggung, Grobogan.

Ia juga menyampaikan, air akibat hujan deras itu merendam jalur rel sepanjang 400 meter dengan ketinggian 10 sentimeter.

“Dengan kondisi rel terendam air dinyatakan untuk sementara tidak bisa dilalui kereta,” terang dia seperti keterangan resmi yang diterima pada Minggu (17/1/2021) malam.

“Pada jam 17.50 WIB, petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Tanggung menyampaikan di jalur KA wilayah Desa Tanggungharjo, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan telah terjadi luapan arus air yang cukup deras,” sambung dia.

“Dengan kondisi jalur yang terendam air tersebut mengakibatkan perjalanan KA terganggu, bahkan dinyatakan untuk sementara tidak bisa dilalui KA,” lanjutnya.

Petugas PT KAI, lanjut Krisbiyantoro, dari unit jalan rel dan jembatan Resort 4.20 Kedungjati kemudian memeriksa kondisi jalur yang terendam air tersebut.

Pengecekan cukup sulit, karena arus air sangat deras dengan debit air yang besar menerjang jalur KA tersebut.

Lebih detail, Krisbiyantoro menjelaskan, derasnya air yang mengalir menyebabkan batu kricak di bantalan rel hanyut hingga kedalaman 75 sentimeter.

Akibatnya, jalur tersebut tak bisa dilalui kereta api.

“Sejumlah kereta yang perjalanannya harus dialihkan antara lain KA Matarmaja, Brantas dan Joglosemarkerto. Rute kereta tersebut dialihkan melalui Stasiun Tegowanu hingga Stasiun Gambringan, kemudian memutar ke arah selatan menuju Stasiun Gundih,” terang dia lebih lanjut.

Krisbiyantoro juga menyampaikan, upaya pemulihan jalur rel kereta segera dilakukan seiring dengan menurunnya curah hujan di sekitar lokasi.

Namun, setelah perjuangan yang cukup melelahkan, diketahui terjadi gogosan atau kikisan terhadap batu ballast. Batu kricak di rel hanyut terbawa air dan bisa membahayakan perjalanan kereta api.

Jalur KA koridor Semarang – Solo terhalang dan sejumlah KA yang seharusnya melewati rute tersebut dialihkan perjalanannya lewat Stasiun Tegowanu hingga Stasiun Gambringan dan memutar ke arah selatan menuju Stasiun Gundih.

“KA-KA yang dialihkan, yakni KA Matarmaja, KA Brantas dan KA Joglosemarkerto dari kedua arah,” imbuh dia.

Atas kejadian tak terduga tersebut, mewakili PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro menyampaikan permintaan maafnya.

“Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya gangguan perjalanan KA ini,” ucap dia.

“Semoga curah hujan segera berkurang dan tindakan pemulihan jalur KA segera diatasi. Tindakan pemulihan akan kami siapkan dengan mendatangkan pasokan batu ballast kricak dari Stasiun Wates,” pungkas dia. Ris I Satria