GROBOGAN.NEWS Umum Pantura

Adanya Stasiun Pengisian Gas Harus Mampu Serap Tenaga Kerja di Tengah Pandemi Covid-19

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Rembang Imam Maskur bersama jajarannya saat mengunjungi master station CNG di Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber beberapa waktu lalu. Foto : Istimewa

REMBANG, GROBOGAN.NEWS-Masyarakat Rembang terbantu dengan adanya master station compressed natural gas (CNG) atau stasiun pengisian gas alam terkompresi yang terletak di Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber.

Seperti diketahui, saat ini pandemic virus corona atau covid-19 telah menghantam segala aspek kehidupan.

Hal itu disampaikan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Rembang Imam Maskur saat mengunjungi master station CNG, beberapa waktu lalu. Menurutnya, keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut berdampak pada pengurangan pengangguran.

“Ini bisa memberikan dampak kepada pemerintah, lingkungan juga akan mendapatkan berkahnya. Dalam arti, lingkungan di sini tenaga kerja hampir 90 persen dari masyarakat Kabupaten Rembang. Jadi, secara otomatis mengurangi pengangguran di sini,” jelasnya.

Ditambahkannya lebih detail, potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang yang sangat luar biasa. Karena, perusahaan yang telah beroperasi tujuh bulan itu, dalam sehari, bisa mengisi gas 15 truk. Di mana masing-masing truk berisi 5.200 meter kubik.

Imam Maskur berharap, perusahaan yang dikelola oleh BUMD Rembang Migas Energi (RME) dapat bersinergi dengan Perusahaan Hulu Energi (PHE) Randugunting dan Bahtera Abadi Gas (BAG), di 2021 sudah dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD).

Kepala Stasiun Pengisian CNG Wakhid Abdul Hakim menerangkan, kapasitas gas yang diambil di master station CNG tersebut baru terpenuhi 70 persen dari target.

“Kapasitas dari master station 3 mmscfd (million standard cubic feet per day/ juta standar kaki kubik perhari) setara 3.700 mmbtu (million british thermal unit) per hari. Kalau target hari ini masih 70 persen atau 2.500 mmbtu yang bisa kita serap per hari,” terangnya.

Hakim menuturkan, belum terpenuhinya target karena adanya permintaan customer. Pasalnya, dengan adanya Covid-19 produksi menurun, sehingga permintaan gas dari customer ikut menurun.

Gas dari master CNG di Desa Jatihadi itu, lanjut Hakim, disalurkan di wilayah Provinsi Jawa Tengah mulai dari Kabupaten Pati, Semarang, Salatiga dan Kabupaten Batang. Pasalnya, bila dikirim ke luar Jawa membutuhkan tambahan biaya transportasi. Ikhsan