GROBOGAN.NEWS Semarang

Progres Pembangunan Rumah Deret untuk Hunian Khusus Nelayan di Tambakrejo Capai 85 Persen

Ilustrasi Pembangunan rumah deret di Kampung Nelayan Tambakrejo pada Rabu (18/11) kemarin. Foto : Istimewa

SEMARANG, GROBOGAN.NEWSProyek pembangunan rumah deret di Kampung Nelayan Tambakrejo pastinya menarik perhatian masyarakat.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukaan (Disperkim) Kota Semarang Ali mengatakan, progres pembangunan rumah deret kampung nelayan Tambakrejo saat ini mencapai 85 persen.
Dirinya pun optimis bahwa pembangunan hunian khusus nelayan tersebut akan rampung pada 1 Desember 2020 mendatang.

“Progres sudah 85 persen, tinggal pembangunan bioseptik, pengelolaan air kotor, pemasangan jaringan listrik,dan fasum,” terang dia saat melaksanakan tinjauan pembangunan rumah deret di Kampung Nelayan Tambakrejo pada Rabu (18/11) kemarin.

Ali mengungkapkan, selama proses pembangunan tidak ada kendala berarti. Hanya sedikit kendala pada cuaca karena sudah memasuki musim penghujan.

“Kontraktor tadi menyampaikan bahwa progres kegiatan akan terus dikejar. Salah satunya dengan menambah tenaga dan jam kerja,” tandasnya.

Ali menjelaskan, jika proyek pembangunan rumah hunian kampung nelayan di kali mati ini, menghabiskan anggaran Rp 8,3 Miliar dari anggaran APBD Pemkot Tahun 2020.

“Total bangunan hunian sementara itu, ada 97 rumah. Untuk menampung sebanyak 97 KK dari masyarakat terdampak penertiban proyek normalisasi Banjir Kanal Timur, beberapa waktu lalu. Keseluruhan ada 143 KK yang ditertibkan, tapi ada 50 KK yang kini sudah pindah di Rumah Susun (Rusun),” imbuhnya.

Sementara Rudi Cahyo, Site Manager Kontraktor CV Adyatma mengatakan, memang ada kendala cuaca di dalam proses pengerjaan pembangunan rumah sementara kampung nalayan Tambakrejo, Semarang Utara. Sehingga menyulitkan akses masuk truk saat pengiriman material ke lokasi proyek.

“Genangan di jalan ini merepotkan truk yang membawa material ke lokasi proyek pembangunan. Saat ini kami telah melakukan pemasangan atap bangunan, dan mulai pengerjaan jaringan sarana listrik di dalam rumah-rumah,” katanya.
Untuk mengejar waktu penyelesaian, pihaknya, lanjut Rudi yakni dengan nenambah tenaga dan jam kerja. Saat ini ada 116 orang.

“Nantinya kami akan menambah tenaga sebanyak 30-40 orang, dengan menambah waktu pengerjaan sampai malam hari pukul 7 malam dari pukul 06.00 pagi. Sebelumnya pengerjaan dari pukul 08.00 pagi sampai jam 4 sore,” ujarnya. Kahlil Tama