JAKARTA, GROBOGAN.NEWS – Kehalalan sebuah vaksin, disebut akan mempengaruhi kesuksesan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Demikian hasil dari survei yang digelar oleh Indikator Politik Indonesia pada 1-3 Februari 2021 terhadap 1.200 responden.
Hasil survei tersebut menunjukkan hanya 16,9 persen responden menyatakan tidak peduli dengan kehalalan vaksin tersebut asalkan efektif melindungi dari virus corona.
“Kehalalan vaksin menentukan juga. Sebanyak 81,9 persen responden bilang bersedia vaksin kalau vaksin halal,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei Indikator tentang tantangan dan problem vaksinasi Covid-19, Minggu (21/2/2021).
Dengan mayoritas responden menjawab bersedia disuntik vaksin jika vaksin yang diberikan halal, Burhanuddin menilai, Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus ikut berperan dalam mensosialisasikan kehalalan vaksin.
Terkait kesediaan warga untuk divaksin, data Indikator memperlihatkan, hampir 55 persen responden menyatakan bersedia divaksin, dengan rincian 15,8 persen sangat bersedia dan 39,1 persen cukup bersedia divaksin.
Dari hampir 55 persen responden yang bersedia divaksin, sebanyak 23,7 persen di antaranya bersedia membayar atau membeli vaksin Covid-19. Sedangkan 70 persen di antaranya tidak bersedia.
Survei dilakukan dengan melalui telepon kepada 1.200 responden, yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung dalam rentang 2 Maret 2018-Maret 2020.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki tolerasi kesalahan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Agni
Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/02/survei-indikator-819-persen-responden-bersedia-disuntik-vaksin-covid-19-jika-halal/