GROBOGAN.NEWS Umum

Viral Video Detik-detik Penjual Bandrek di Batam Meninggal Usai Jadi Imam Salat Zuhur di Masjid, Tubuhnya Mendadak Ambruk saat Berzikir

Tangkapan layar rekaman kamera CCTV yang menunjukkan momen detik-detik seorang imam meninggal usai mengimami salat di masjid. Foto: Instagram

BATAM, GROBOGAN.NEWS Seorang pria penjual bandrek meninggal dunia tak lama seusai menjadi imam salat zuhur di sebuah masjid di Batam, Kepulauan Riau. Momen detik-detik meninggalnya pria tersebut sempat terekam kamera CCTV dan videonya pun viral di media sosial.

Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Masjid Al Muttaqin, Jalan Bengkong Harapan 2, Batam, Kepulauan Riau, pada Senin (1/2/2021) lalu.

Dalam video yang beredar, terekam momen saat setelah selesai salat di sebuah masjid. Para jemaah pun ada yang melanjutkan berzikir dan salat sunah, serta beberapa langsung kembali beraktivitas.

Di bagian depan terlihat imam yang tengah berzikir, namun beberapa saat kemudian tampak tubuhnya mulai gontai dan ambruk tak sadarkan diri. Para jemaah di dekatnya pun langsung mendekat untuk memeriksa keadaannya.

https://www.instagram.com/p/CKynm4xHvsj/

Mengutip dari Tribunnews, diketahui korban yang meninggal bernama Hasan Basri bin Tandayong. Ia dikenal warga sekitar sebagai penjual bandrek dan pisang keju, yang beberapa bulan terakhir aktif di Masjid Al-Muttaqin sebagai muadzin.

Menurut imam Masjid Al-Mutaqqin Batam, Jamal Ghofar (35), semasa hidup, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak banyak berbicara jika tidak ada hal yang penting. Jamal pun menganggap almarhum beruntung karena dapat meninggal dalam keadaan baik tepat seusai menjalankan ibadah salat.

“MasyaAllah, sungguh beruntung beliau (Hasan) wafat dalam keadaan baik, tepat setelah usai melaksanakan Salat Zuhur di masjid ini. Waktu itu beliau yang menjadi imam dan kini menjadi pembincangan para Imam masjid Batam di grup WhatsApp.”

“Bahkan ada yang bilang mereka ingin wafat dengan cara yang sama seperti beliau. Saya pun juga termasuk salah satunya,” kata Jamal Ghofar.

“Beliau sering belajar doa sama saya. Beliau itu orang baik, dalam kesehariannya jarang berkomunikasi kalau tidak penting,” tambahnya.

Sementara diungkapkan sang istri, Evi (54), dirinya mengaku terkejut saat pertama mengetahui kabar bahwa suaminya meninggal usai mengimami salat di masjid.

“Awalnya dia bilang ke saya, mau ke masjid, mau salat dzuhur, terus tak lama saya dapat kabar dari tetangga katanya bapak pingsan di masjid. Pas saya datang ke masjid, bapak sudah tidak ada,” kata Evi.

Meski masih merasa sedih, namun Evi juga mengaku bangga dan mencoba mengikhlaskan kepergian sang suami.

“Saya bersedih karena suami saya meninggal, saya bangga karena suamiku wafat dalam keadaan baik (husnul khatimah) dan juga saya harus ikhlas dengan kepergiannya, setidaknya kewajiban dia sebagai oran tua sudah terpenuhi, dia telah menikahkan anak perempuannya,” ujarnya.

www.tribunnews.com