MAGELANG, GROBOGAN.NEWS-Program penataan Jalur Aksis Budaya di Kabupaten Magelang telah dimulai.
Saat ini, penataan Jalur Aksis Budaya yang direalisasikan akan menghubungkan Candi Mendut di Desa Mendut Kecamatan Mungkid dan Candi Pawon di Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur, sudah dimulai.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.6 Provinsi Jateng, Dirjen Bina Marga, Benny W. Christiawan mengatakan dalam Penataan Jalur Aksis Budaya tersebut dibangun dua buah jembatan yang menyeberangi Sungai Elo dan Sungai Progo.
“Untuk jembatan Elo, saat ini sudah mulai bangun pilar, dan fabrikasi baja jembatannya. Sedangkan untuk jembatan Progo, kemarin baru selesai pengeboran di satu sisi, dan sekarang diminta berhenti oleh BKB karena ada penyelidikan benda arkeologi,” terang Benny, saat dikonfirmasi pada Jumat (15/1/2021).
Benny menerangkan, tujuan dibangunnya jalur tersebut adalah untuk memperkuat integritas tiga Candi, yaitu Mendut, Pawon dan Borobudur.
Pengembangan Jalur Aksis Budaya sebagai daya tarik wisata baru, yang berbasis pemberdayaan masyarakat pedesaan, serta merupakan jalur alternatif perjalanan wisata religi, untuk mendukung pengembangan visitor management di kawasan Borobudur, sehingga terjadi penyebaran kunjungan wisatawan.
“Jalur Aksis Budaya sebagai element dan fungsi edukasi nilai-nilai sejarah, budaya dan inspirasi Borobudur. Karena sejatinya Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur berada dalam satu garis lurus, agar dapat terintegrasi maka dibuatlah jembatan tersebut,” terang Benny.
Benny menambahkan, dengan adanya jalur tersebut, diharapkan sebaran wisatawan tidak hanya terpusat di Candi Borobudur.
“Program pembangunan ini bertujuan untuk mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur,” terang dia.
“Sehingga nantinya akan banyak wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Borobudur. Agar kunjungan tidak terpusat di Candi Borobudur maka perlu dibuatkan daya tarik wisata lainnya, salah satunya adalah Jalur Aksis Budaya ini,” terang Benny. Ris I F. Lusi